Jamkrindo Cetak Laba Bersih Rp 1,28 Triliun Berkat Inovasi Berkelanjutan
Jamkrindo berhasil membukukan pertumbuhan bisnis yang positif pada tahun 2022 dengan raihan laba bersih sebesar Rp 1,28 triliun
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Hendra Gunawan
"Pembentukan cadangan klaim yang kuat menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam menjaga service excellent pembayaran klaim kepada mitra bisnis secara tetap waktu dan tepat jumlah, sehingga dengan demikian kepercayaan dan reputasi perusahaan selalu terjaga baik dengan pengelolaan risiko bisnis yang terukur, sehat, dan terkendali," ujar Hendro.
Berbekal kinerja baik di tahun 2022, Hendro optimis Jamkrindo dapat merealisasikan target di tahun 2023. Pada tahun 2023, Jamkrindo menargetkan perolehan volume penjaminan sebesar Rp 340,26 triliun.
“Berbagai strategi disiapkan antara lain berinovasi dalam hal teknologi dan digitalisasi layanan seperti implementasi aplikasi JOS atau Jamkrindo Online Suretyship untuk mendukung penguatan bisnis proses non program, akselerasi model bisnis, penerapan manajemen risiko yang robust hingga mempersiapkan talenta masa depan,” ujar Hendro.
Selain itu, dalam rangka mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDG’s, Jamkrindo juga melaksanakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang diimplementasikan secara merata di berbagai daerah di Indonesia.
Program tersebut dikemas untuk membantu mewujudkan pemerataan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Program TJSL Jamkrindo terbagi menjadi tiga pilar utama yaitu sosial, lingkungan, dan ekonomi. Pada pilar sosial, kegiatan yang dilakukan antara lain pemberdayaan barista disabilitas di Garut dan pelatihan public speaking untuk disabilitas.
Sementara pada pilar lingkungan, Jamkrindo memberikan bantuan pipa sarana air bersih di Kesatuan Adat Banten Kidul-Kasepuhan Sinar Resmi dan dukungan program lingkungan di Labuan Bajo seperti pengadaan tong sampah, wall sign, dan kampanye anti sampah plastik. Kemudian, pada pilar ekonomi, Jamkrindo mengadakan coaching clinic dan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kapabilitas UMKM agar lebih dapat berdaya saing.
“Dalam setiap program TJSL perusahaan, aspek tujuan pembangunan berkelanjutan senantiasa menjadi fokus utama Jamkrindo.
Hal ini selaras dengan arahan dari Kementerian BUMN yang mengharapkan agar program pemberdayaan yang dijalankan sejalan dengan prinsip penciptaan Creating Shared Value atau CSV yang menempatkan penciptaan nilai ekonomi dan nilai sosial secara bersama-sama yang dapat dirasakan oleh masyarakat luas,” ujar Hendro.