Taiwan Tarik Produk Mi Instan Bukan Yang Pertama, Mengapa Bisa Terjadi?
Kabar tak menyenangkan datang dari Taiwan, pemerintahan Presiden Tsai Ing-wen ini kembali menarik salah satu produk Indonesia, yaitu Indomie.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar tak menyenangkan datang dari Taiwan, pemerintahan Presiden Tsai Ing-wen ini kembali menarik salah satu produk Indonesia, yaitu Indomie.
Indomie yang dilarang adalah mi instan brand Indomie Rasa Ayam Spesial.
Departemen Kesehatan Taipei Taiwan meminta seluruh toko di Taipeh untuk menarik produk mi instan asal Indonesia.
Mi instan ini disebut memiliki kandungan zat karsinogenik yang bisa memicu kanker.
Baca juga: YLKI Minta BPOM Investigasi Temuan Produk Indomie Mengandung Zat Pemicu Kanker di Taiwan
Selain Taiwan Malaysia malaysia juga menarik Indonesia karena disebut mengandung etilen oksida, senyawa kimia yang terkait dengan limfoma dan leukemia.
Limfoma adalah kanker yang memengaruhi kelenjar getah bening sementara leukemia adalah kanker yang memengaruhi darah dan sumsum tulang.
Mereka juga akan menjatuhkan denda kepada importir produk mi instan itu sebesar 60.000 dollar baru Taiwan (sekitar Rp 29,2 juta) hingga 200 juta dollar baru Taiwan (sekitar Rp97,6 miliar).
Namun ternyata, berdasarkan catatan Kompas.com, bukan ini pertama kalinya Taiwan menarik produk mi impor dari pasarannya.
1. Aksi FDA Taiwan
Pada awal Juli 2022 yang lalu, Taiwan melalui Otoritas Badan Makanan dan Obat-obatan Taiwan (FDA) juga melakukan hal yang serupa.
Tugas dan wewenang FDA sendiri serupa dengan BPOM di Indonesia. FDA kala itu menahan beberapa kapal pengangkut mi instan dari Indonesia karena tingkat kandungan residu pestisida di atas ambang batas.
Tidak hanya dari Indonesia, beberapa produk mi instan dari Filipina dan Jepang turut ditolak juga. FDA menyebut ada 19 kapal yang ditolak masuk Taiwan.
Baca juga: Taiwan Sebut Indomie Rasa Ayam Spesial Mengandung Zat Pemicu Kanker
Termasuk kapal pengangkut mi instan yang totalnya mencapai 4.431,96 kilogram. Kabar soal mi instan asal Indonesia yang ditolak masuk juga banyak diberitakan media lokal Taiwan. Salah satunya situs Focus Taiwan milik kantor berita Republik China (CNA ROC).
Akibat Kandungan Residu Pestisida