Daftar Negara yang Pernah Alami Default: Ada Amerika, Rusia Terbaru Sri Lanka
Default sendiri dapat terjadi pada berbagai jenis utang, seperti utang pemerintah, utang perusahaan, atau utang perorangan.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Gagal bayar utang atau default belakangan mulai menghantui sejumlah negara besar, termasuk Amerika yang baru – baru ini diisukan jatuh ke jurang ekonomi lantaran terancam gagal membayarkan utang negara.
Kabar terkait AS yang berisiko gagal bayar utang sudah mencuat sejak awal tahun 2023. Namun ancaman default semakin nyata setelah para parlemen gagal menaikkan pagu atau batas pinjaman ditengah lonjakan utang negara yang saat ini mencapai kisaran 31,45 triliun dolar AS.
"Kegagalan negara akibat default berpotensi besar menimbulkan bencana ekonomi dan keuangan Amerika, suku bunga berpotensi naik ke level tertinggi sementara kinerja pasar saham Wall Street anjlok turun ke peringkat terendah dalam sejarah, " jelas Janet Yellen, menteri keuangan AS.
Pengertian Default
Baca juga: AS Terancam Gagal Bayar, Mimpi Buruk Bagi Indonesia?
Perlu diketahui default sendiri merupakan keadaan suatu negara yang tidak dapat membayar kewajibannya untuk melunasi tagihan utang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Sederhananya default adalah batalnya perjanjian pembiayaan sebelum jangka waktu yang disepakati berakhir.
Default sendiri dapat terjadi pada berbagai jenis utang, seperti utang pemerintah, utang perusahaan, atau utang perorangan.
Meski default bukanlah akhir dari segalanya, namun ancaman gagal bayar utang ini apabila tak ditangani dengan baik maka dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi negara tersebut.
Berikut rangkuman negara yang pernah mengalami ancaman gagal bayar utang :
1. Amerika Serikat
Kendati sekretaris pers Gedung Putih Jean Pierre menegaskan Amerika tidak pernah gagal dalam membayarkan tagihan utang. Namun nyatanya pada pada 1840-an negara Paman Sam ini pernah mengalami kondisi gagal bayar utang.
Situasi ini awalnya dipicu pembangunan kanal secara besar-besaran hingga menyebabkan utang menggunung mencapai 80 juta dollar AS . Walau sebagian besar utang telah dilunasi pada akhir tahun 1840-an.
Namun default tersebut telah memicu turunnya kepercayaan investor pada pasar saham AS dan berimbas pada melonjaknya suku bunga lantaran terpengaruh kenaikkan yield.
Tak hanya itu Treasury juga tidak lagi dipandang sebagai aset aman atau safe haven, hal ini tentunya akan mempengaruhi kinerja pasar saham AS Wall Street hingga dapat turun ke peringkat terendah dalam sejarah.
Baca juga: Seandainya Amerika Serikat Beneran Gagal Bayar Utang, Berikut Investasi yang Bisa Dilirik