Harga Properti di Australia Kembali Melonjak di Tengah Penurunan Permintaan Pasar
Berdasarkan data yang dirilis oleh konsultan properti CoreLogic menunjukkan harga properti secara nasional naik 0,5 persen.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY – Harga properti di Australia kembali mengalami kenaikan untuk dua bulan secara berturut-turut yakni pada Maret dan April 2023 di tengah penurunan permintaan pasar.
Berdasarkan data yang dirilis oleh konsultan properti CoreLogic pada Senin (1/5/2023) menunjukkan harga properti secara nasional naik 0,5 persen pada April 2023.
Hal itu sekaligus menunjukkan harga properti Australia mungkin telah mencapai titik terendah setelah merosot 9,1 persen dari Mei 2022 hingga Februari 2023.
Baca juga: Pengembang Properti Ini Garap Kawasan Wisata Terpadu di Labuan Bajo
Sydney merupakan kota di Australia mencatatkan kenaikan harga properti sebesar 1,3 persen pada April 2023. Sedangkan di ibu kota negara bagian Victoria, Melbourne harga properti naik 0,1 persen.
Sementara itu, direktur riset CoreLogic, Tim Lawless mengatakan harga yang stabil atau bahkan naik di sebagian besar wilayah Australia akan mendorong pembelian dan penjualan properti, karena suku bunga terlihat lebih stabil.
"Indikator lain mengonfirmasi pergeseran positif," kata Lawless.
"Tingkat izin lelang bertahan sedikit di atas rata-rata jangka panjang, sentimen telah terangkat dan tren penjualan properti berada di sekitar rata-rata lima tahun sebelumnya,” sambungnya.
Menambah prospek yang lebih baik untuk pasar properti, Bank Sentral Australia (RBA) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya pada Selasa (2/5/2023) untuk pertemuan bulanan kedua berturut-turut, jajak pendapat ekonom Reuters menunjukkan pekan lalu.