Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Investor Global Kini Getol Tenamkan Modal di India, China Mulai Ditinggalkan?

Alasan banyaknya perusahaan mau berinvestasi di negara berpenduduk 1,4 miliar ini juga didukung oleh adanya perubahan geopolitik India.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Investor Global Kini Getol Tenamkan Modal di India, China Mulai Ditinggalkan?
Apple Inside
Pabrik Foxconn di Kota Zhengzhou, China. Apple kini mengalihkan pabriknya dari China ke India 

Selain itu luasnya pasar konsumen dan kumpulan tenaga kerja yang terjangkau juga menarik perhatian merek global dan pengusaha.

Dalam upaya untuk meningkatkan sektor industri dan meningkatkan ekspor, pemerintah India berusaha untuk menandatangani kesepakatan perdagangan bebas.

Langkah ini mendapatkan respons yang baik di seluruh dunia.

Sejak 2021, India telah mencapai kesepakatan dengan Australia, Uni Emirat Arab, dan Mauritius.

India juga terus bernegosiasi dengan Uni Eropa, Inggris, dan Kanada. Kabarnya, Rusia juga tertarik meningkatkan hubungan kerja sama dengan India.

Baca juga: Jumlah Investor Ritel Pasar Modal Tembus 10,31 Juta Pada 2022, Pelaku Usaha Parekraf Berpeluang IPO

Di luar masalah geopolitik, fundamental ekonomi dan demografi India ternyata tetap jadi daya tarik bagi berbagai minat bisnis.

Dana Moneter Internasional (IMF) melaporkan, India memiliki pertumbuhan PDB sebesar 5,9 persen.

Berita Rekomendasi

Sebagai gambaran, ekonoomi Amerika Serikat hanya tumbuh 1,6 persen. Sedangkan, ekonomi Jerman dan Inggris tergolong stagnan.

Pusat Penelitian Ekonomi dan Bisnis meramalkan, ketika mampu mempertahankan momentum, India akan menyalip Jerman sebagai ekonomi terbesar keempat dunia pada tahun 2026. India juga berpeluang menjatuhkan Jepang dari posisi nomor tiga pada tahun 2032.

Pada tahun 2021, tercatat populasi usia kerja India mencapai lebih dari 900 juta. Capital Economics bilang, dalam beberapa tahun ke depan, jumlah penduduk usia produktif ini akan melampaui China.

Untuk dapat menyerap tenaga kerja, Ekonom Capital Economics Thamashi De Silva menerangkan, perlu lebih banyak dibangun pabrik.

“Potensi demografis dan kunci untuk membukanya adalah mengembangkan sektor manufaktur yang kompetitif secara global dan padat karya ini,” ungkap dia.

Sebagai catatan, pada tahun 2021, manufaktur menyumbang kurang dari 15 persen ekonomi atau pekerjaan India.

India akan diuntungkan karena perusahaan mendiversifikasi rantai pasokan mereka jauh dari China.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas