BPS: Pergerakan Masyarakat Saat Periode Mudik 2023 Naik 45 Persen Dibanding Tahun Lalu
Selama periode lebaran 2023, perjalanan didominasi oleh angkutan pribadi melalui jalan tol dan arteri.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
![BPS: Pergerakan Masyarakat Saat Periode Mudik 2023 Naik 45 Persen Dibanding Tahun Lalu](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/suasana-tol-cipali-h-2-lebaran.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporannya menyebutkan, pergerakan masyarakat selama periode mudik lebaran mengalami pertumbuhan 45 persen dibandingkan periode lebaran di tahun sebelumnya.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, mengutip data dari Kementerian Perhubungan, tercatat jumlah pergerakan masyarakat tembus 26,3 juta.
"Saya menghimpun data dari Kementerian Perhubungan yang menggambarkan arus mudik dan balik lebaran," ucap Margo dalam konferensi pers BPS di Jakarta, Selasa (2/5/2023).
Baca juga: Bos Jasa Raharja: Angka Kecelakaan Lalu Lintas Selama Mudik Lebaran Turun 23 Persen
"Pergerakan masyarakat saat periode mudik lebaran 2023 ini mencapai 26,30 juta pergerakan, ini naik sebesar 45 persen dibandingkan periode lebaran 2022," sambungnya.
BPS mencatat, kenaikan tertinggi terjadi pada moda transportasi jalan arteri. Selama periode lebaran 2023, perjalanan didominasi oleh angkutan pribadi melalui jalan tol dan arteri.
Sejalan dengan pergerakan tersebut, tentunya turut mendorong permintaan terhadap komoditas, barang dan jasa.
Terbukti, untuk periode April 2023 tercatat inflasi sebesar 4,33 persen secara tahun ke tahun atau year on year (yoy), dengan Indeks Harga Konsumen atau IHK sebesar 114,74.
Sementara untuk inflasi secara bulan ke bulan atau month to month (mtm) sebesar 0,33 persen.
"Pada April 2023, terjadi inflasi sebesar 0,33 persen secara bulan ke bulan, atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen atau IHK dari 114,36 pada Maret 2023, menjadi 114,74 pada April 2023" ucap Margo.
Ia mengungkapkan, kelompok makanan, minuman dan tembakau, serta transportasi menjadi penyumbang utama inflasi secara nasional.
"Komoditas terbesar yang memberikan andil terhadap inflasi di bulan April 2023, berasal dari angkutan udara, angkutan antarkota, emas perhiasan, daging ayam ras, beras, dan rokok kretek filter," paparnya.
Margo mengungkapkan, dari 90 kota yang dipantau indeks harga konsumen, sebanyak 77 kota mengalami inflasi dan 13 kota mengalami deflasi.
Kota Jayapura menjadi wilayah dengan tingkat inflasi tertinggi di Indonesia yakni sebesar 1,44 persen secara bulan ke bulan (mtm).
Sementara wilayah yang mengalami tingkat deflasi terdalam adalah Meulaboh di Aceh, yang sebesar -0,70 persen.
"Dari 77 kota tersebut, terdapat 32 kota yang mengalami inflasi di atas nasional. Dan 45 kota lainnya inflasi di bawah nasional. Pada saat yang sama sisanya 13 kota mengalami deflasi," pungkas Margo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.