IMF Kembali Keluarkan Peringatan Tentang Suramnya Perekonomian Global
IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia tetap di angka 3 persen selama lima tahun ke depan.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva telah memperingatkan bahwa dunia berada di tepi fragmentasi geo ekonomi yang ia yakini dapat menambah lebih banyak 'air dingin' ke pertumbuhan global yang sudah 'anemia'.
"Setelah beberapa dekade meningkatkan integrasi global, ada risiko yang semakin besar bahwa dunia dapat terpecah menjadi blok-blok ekonomi saingan. Dan itu adalah skenario yang akan berdampak buruk bagi semua orang, termasuk bagi orang-orang di Eropa," kata Georgieva saat berbicara melalui tautan video di Forum Ekonomi Belgia Rabu lalu.
Dikutip dari Russia Today, Senin (8/5/2023), ia memperingatkan bahwa prospek pertumbuhan ekonomi semakin suram di saat prospek global melemah, baik dalam jangka pendek maupun menengah.
IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia tetap di angka 3 persen selama lima tahun ke depan. Ini merupakan perkiraan jangka menengah terendah dalam lebih dari tiga dekade.
"Namun, para gubernur bank sentral 'tidak dapat mengalihkan pandangan dari bola' sampai inflasi yang membandel dapat dikendalikan dengan kuat. Pengetatan moneter yang diperlukan membebani pertumbuhan dan memperlihatkan beberapa kerentanan keuangan," jelas Georgieva.
Menurutnya, menghidupkan kembali kerja sama multilateral sangat penting untuk pertumbuhan jangka panjang di manapun.
Ini memperingatkan bahwa fragmentasi perdagangan dapat merugikan ekonomi global hingga 7 persen dalam jangka panjang.
"Itu kira-kira setara dengan hasil tahunan gabungan Jerman dan Jepang," papar Georgieva.
Baca juga: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia Jadi 2,8 Persen
Georgieva menambahkan bahwa beberapa negara dapat mengalami penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 12 persen jika pemisahan teknologi ditambahkan.
"Kami tidak dapat mengabaikan biaya ini," tegas Georgieva.
Baca juga: IMF Ungkap Pertumbuhan Ekonomi Global Akan di Bawah 3 Persen Tahun Ini
Bos IMF itu sebelumnya mengatakan bahwa guncangan beberapa tahun terakhir, termasuk pandemi virus corona (Covid-19), konflik Rusia-Ukraina, dan lonjakan suku bunga setelah bertahun-tahun kebijakan moneter yang longgar, telah menjadi hambatan ekonomi global.