Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menparekraf Optimis Peluncuran Interkoneksi QRIS Indonesia-Malaysia Dapat Dongkrak Jumlah Wisman

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, interkoneksi pembayaran dengan menggunakan QR Code ini melibatkan partisipasi

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Menparekraf Optimis Peluncuran Interkoneksi QRIS Indonesia-Malaysia Dapat Dongkrak Jumlah Wisman
Endrapta Pramudhiaz/Tribunnews.com
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno ketika ditemui di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Senin (8/5/2023). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno optimis peluncuran QRIS lintas negara, Indonesia-Malaysia, mampu meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal negeri jiran.

Sandiaga mengatakan, di tengah jumlah wisman asal Malaysia yang menurun, peluncuran QRIS ini bisa jadi peluang menarik kembali wisatawan dari negeri tersebut melalui peningkatan promosi.

"Kuartal pertama kunjungan wisatawan dari Malaysia turun dibanding target sekitar 35-40 ribu," katanya ketika ditemui di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Senin (8/5/2023).

Baca juga: Transaksi Pembayaran Melalui QRIS Saat Ramadan Hingga Lebaran Naik 700 Persen

"Berarti dengan adanya QRIS baru, ini peluang untuk joint promotion dan mengejar ketertinggalan. Kita harus tingkatkan promosi sehingga kita bisa kejar ketertinggalan kita," sambungnya.

Ia menyebut, ketika kunjungan wisman asal Asia Tenggara lainnya meningkat, dari Malaysia justru mengalami penurunan.

Maka dari itu, promosi perlu ditingkatkan. Selain itu, interkoneksi disebut oleh Sandiaga juga harus ditingkatkan.

Berita Rekomendasi

"Karena wisatawan ini dari negara-negara Asean lain meningkat dan hanya Malaysia yang turun. Tentunya interkoneksi juga harus ditingkatkan," ujar Sandiaga.

Ia kemudian mencontohkan jumlah kunjungan wisatawan dari Thailand yang mengalami kenaikan berkat QRIS lintas negara ini.

"Jumlah kunjungan wisatawan asal Thailand meningkat, juga pergerakan produk ekonomi kreatif kita, termasuk kuliner, itu ada kenaikan," ujar Sandiaga.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu pun menyebut QRIS lintas negara ini sebagai sesuatu yang tepat sasaran sehingga momentum dengan Malaysia perlu dimanfaatkan.

Baca juga: Apa Itu QRIS dan Bagaimana Cara Menggunakannya? Simak Penjelasannya Berikut Ini

"Jadi, ini sangat tepat sasaran. Tepat manfaat dan tepat waktu yang mana dengan Malaysia ini momentumnya kita kawal dengan peningkatan promosi kolaborasi," ujarnya.

Adapun peningkatan promosi dapat dilakukan melalui penyelenggaraan acara di sejumlah destinasi unggulan.

"Promosi kita tingkatkan melalui event-event di destinasi unggulan seperti Batam, Bintan, Kepulauan Riau, Jakarta, maupun Bali," kata Sandiaga.

Sebagai informasi, dikutip dari Kompas.com, Bank Indonesia (BI) dan Bank Negara Malaysia (BNM) meluncurkan interkoneksi pembayaran antara Indonesia dengan Malaysia menggunakan QR Code pada Senin (8/5/2023).

Peluncuran ini merupakan tindak lanjut dari fase uji coba yang telah dilakukan sejak 27 Januari 2022.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, interkoneksi pembayaran dengan menggunakan QR Code ini melibatkan partisipasi sejumlah lembaga keuangan, termasuk lembaga selain bank, yang semakin bertambah.

Baca juga: BI Genjot Digitalisasi Sektor Pangan dan Fasilitasi Pedagang Pasar dengan QRIS

Hal ini, kata Perry, memungkinkan lebih banyak penduduk Indonesia dan Malaysia untuk melakukan pembayaran ritel di kedua negara dengan cara memindai Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) atau DuitNow QR Code di toko atau pedagang fisik atau online yang menggunakan layanan dari penyedia jasa pembayaran yang berpartisipasi dalam skema ini.

"Terhubungnya pembayaran QR lintas negara antara Indonesia dan Malaysia merupakan bukti nyata penguatan kerja sama dalam kerangka Regional Payment Connectivity (RPC) untuk mendorong pembayaran lintas negara yang lebih cepat, lebih murah, lebih transparan, dan lebih inklusif, terutama bagi usaha mikro, kecil, dan menengah," kata Perry dalam keterangan tertulis, Senin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas