Ada Pertamina hingga Inalum, Berikut Sembilan BUMN Non-Tbk yang Setor Dividen Terbesar ke Negara
Laba bersih konsolidasi BUMN mencapai Rp304 triliun (unaudited) pada tahun 2022.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tercatat menyetorkan dividen dari seluruh perusahaan pelat merah sebesar Rp80,2 triliun.
Nilai yang belum diaudit (unaudited) tersebut, dibukukan BUMN selama tahun 2022.
Sebagai tambahan informasi, dividen adalah bagian keuntungan untuk pemegang saham.
Baca juga: Semen Baturaja Raih Laba Rp94,83 Miliar, Bagikan Dividen Rp18,96 Miliar
Untuk perusahaan terbuka (Tbk) atau yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia, mencatatkan dividen senilai Rp50,2 triliun. Contoh BUMN terbuka diantaranya seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, kemudian PT Bank Negara Indonesia Tbk.
Sementara sisanya disumbangkan dari BUMN non-terbuka.
Tingginya setoran dividen BUMN sejalan dengan membaiknya kinerja keuangan di tahun 2022.
Mengutip data Kementerian BUMN, kinerja laporan laba rugi konsolidasi juga menunjukkan penguatan pendapatan, yang disebabkan perbaikan efisiensi operasional dan perbaikan struktur pendanaan.
Laba bersih konsolidasi BUMN mencapai Rp304 triliun (unaudited) pada tahun 2022. Sementara untuk pendapatan, tercatat senilai Rp2.613 triliun (unaudited).
Berdasarkan data yang diperoleh Tribunnews, terdapat 9 BUMN non-terbuka yang memberikan kontribusi terbesar dari sisi dividen.
Di peringkat pertama ada peeusahaan migas pelat merah yakni PT Pertamina, dengan catatan dividen senilai Rp13,51 triliun.
Di peringkat kedua, ditempati PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum dengan dividen sebesar Rp7,45 triliun.
Dan diperingkat keempat ada PT Pupuk Indonesia dengan dividen sebesar Rp5,04 triliun.
Berikut ini daftar 9 BUMN non-terbuka yang memberikan kontribusi terbesar kepada negara dari sisi setoran dividen.
- PT Pertamina senilai Rp13,51 Triliun
- PT Indonesia Asahan Aluminium senilai Rp7,45 Triliun
- PT Pupuk Indonesia senilai Rp5,04 Triliun
- PT Perusahaan Listrik Negara senilai Rp2,18 Triliun
- PT Pelabuhan Indonesia senilai Rp1,37 Triliun
- PT Biro Klasifikasi Indonesia senilai Rp127 Miliar
- PT ASDP Indonesia Ferry senilai Rp101 Miliar
- Perum Perhutani senilai Rp99 Miliar
- PT Biofarma senilai Rp70 Miliar
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.