Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dedolarisasi Makin Masif, Ini 9 Negara dan Kawasan yang Mulai Meninggalkan Dolar Termasuk Indonesia

Tidak hanya China dan Rusia, rencana de-dolarisasi juga muncul dari negara-negara lain di belahan Bumi lainnya, termasuk Indonesia.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dedolarisasi Makin Masif, Ini 9 Negara dan Kawasan yang Mulai Meninggalkan Dolar Termasuk Indonesia
SURYA/PURWANTO
Ilustrasi: Warga menukarkan uang rupiah. Gerakan de-dollarization atau de-dolarisasi mulai merambah belahan dunia. 

TRIBUNNEWS.COM -- Gerakan de-dollarization atau de-dolarisasi mulai merambah belahan dunia.

Gerakan negara-negara meninggalkan dolar AS sebagai mata uang dalam bertransaksi antar negara dilakukan dengan berbagai alasan.

Pada intinya negara-negara tersebut mulai merasa dirugikan akibat terlalu superiornya dolar terhadap mata uang mereka.

Gerakan tersebut dimulai oleh Rusia yang saat menginvasi Ukraina dilarang oleh AS bertransaksi menggunakan dolar AS.

Baca juga: Analis Sebut Tren Dedolarisasi Jadi Tantangan Baru, Ini Dampaknya ke Stabilitas Rupiah

Namun kemudian Rusia justru semakin perkasa dengan mata uang rubel-nya.

Kemudian negara-negara lain pun mengikutinya, bahkan negara ASEAN pun kini mulai mengikuti langkah Negeri Beruang Merah tersebut.

Dalam upaya ini, negara-negara yang meninggalkan dollar tersebut akan beralih menggunakan mata uang lokal maupun yuan China saat melakukan transaksi.

Berita Rekomendasi

Tidak hanya China dan Rusia, rencana de-dolarisasi juga muncul dari negara-negara lain di belahan Bumi lainnya, termasuk Indonesia.

Berikut deretan negara yang mulai bergerak meninggalkan dolar AS dikutip dari Kontan.co.id.

1. Rusia

Presiden Vladimir Putin mengungkapkan bahwa dua pertiga dari perdagangan bilateral antara Rusia dan China dilakukan dalam mata uang rubel dan renminbi.

Dilansir dari Geopolitical Economy, kedua negara tersebut memiliki 80 proyek bilateral penting senilai sekitar 165 miliar dolar AS. Mereka bekerja sama dalam bidang energi, konstruksi pesawat sipil, pembuatan kapal, dan manufaktur mobil.

Tidak hanya itu, Putin juga mendukung penggunaan yuan China dalam transaksi antara Federasi Rusia dan mitranya di Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

Baca juga: Dedolarisasi, Indonesia-Korea Selatan Sepakat Gunakan Mata Uang Lokal untuk Transaksi Bilateral

2. China

Halaman
1234
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas