Cerita Nareswari, Pelaku UMKM Solo Sulap Limbah Koran Jadi Sumber Cuan
Cerita pelaku UMKM kerajinan Setyo Handmade, berawal dari coba-coba mengolah bekas surat kabar langganan, kini berhasil meraup keuntungan.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
Ia sempat mengikuti BRI Incubator 2020, program pengembangan UMKM untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas.
Produk Setyo Handmade kini sudah dipasarkan mulai dari Jakarta Bali, Riau, Batam, Kalimantan, Maluku, dan daerah lainnya.
Pemasaran dilakukan Nares secara online memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp.
Selain itu, Nares juga berkolaborasi dengan pemilik usaha lainnya untuk memasarkan produk kerajinan.
Proses Pengolahan Limbah Koran
Langkah pertama pembuatan seluruh produk adalah melinting lembaran kertas koran menjadi gulungan kecil dan rapi.
Kemudian membentuk lintingan tersebut sesuai produk.
"Kalau tatakan gelas ya dibuat melingkar, kalau tas atau keranjang dianyam," ujarnya.
Koran bekas yang sudah dianyaman kemudian dilem dan dijemur.
Setelah kering, produk kemudian diwarnai menggunakan cat kayu.
"Proses pengerjaan yang paling lama waktu jemur, butuh seharian, namun kalau panas ya setengah hari," imbuhnya.
Nares dibantu sang suami, Prasetyo (51) untuk membuat produk.
Kendala yang saat ini dirasakan, Nares mulai kesulitan mendapatkan koran bekas untuk bahan produksi.
Tetapi, kertas bekas lain tetap bisa digunakan sebagai bahan produksi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.