OK Bank Bukukan Laba Bersih Rp5,01 Miliar di Kuartal I 2023
OK Bank mampu mengoptimalkan penghimpunan DPK sebesar Rp5,77 triliun, naik 39,98 persen dari Rp3,46 triliun secara tahunan.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Oke Indonesia Tbk.(DNAR) membukukan laba bersih Rp5,01 miliar pada tiga bulan pertama atau kuartal I-2023.
Pertumbuhan laba bersih didorong peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 41,18 persen menjadi Rp139,73 miliar pada Maret 2023 dari Rp98,97 miliar di Maret 2022.
Wakil Direktur Utama OK Bank Hendra Lie mengatakan, ke depan OK Bank melakukan serangkaian kebijakan strategis seperti fokus pada tabungan bank, pembiayaan konsumer, bisnis keuangan dengan spesialisasi pada kredit.
"Kami juga melakukan penguatan modal dalam rangka mendorong laju pertumbuhan bisnis ditengah ketidakpastian iklim usaha” ucap Hendra saat RUPS di Jakarta (11/5/2023).
Dikatakannya, OK Bank mampu mengoptimalkan penghimpunan DPK sebesar Rp5,77 triliun, naik 39,98 persen dari Rp3,46 triliun secara tahunan.
Penyaluran kredit juga meningkat sebesar 46,56 persen menjadi Rp7,96 triliun dari Rp5,43 triliun pada tahun lalu.
“Perseroan mempertahankan posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 52,68 persen, relatif sama dengan tahun sebelumnya 52,17 persen dan rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) sebesar 134,55 persen, membaik dari tahun sebelumnya 147,35 persen karena ditopang dengan pertumbuhan DPK,” ujarnya.
Pada kuartal I-2023, OK Bank mencatat NPL net sebesar 2,59%, menurun sebesar 2.86% secara tahunan.
Bank juga fokus melakukan perbaikan aset kredit restruktur sehingga secara bertahap menurun 24% menjadi Rp1.040 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp1.369 triliun.
Total aset hingga 31 Maret 2023 sebesar Rp10,46 triliun, meningkat 47,75% dari periode yang sama pada 2022 sebesar Rp7,08 triliun.
Baca juga: OK Bank Garap Pembiayaan Konsumer untuk Renovasi Properti
Indikator profitabilitas utama adalah ROE meningkat menjadi 0,58% dari 0,4% tahun sebelumnya. ROA naik menjadi 0,19% dari 0,16% tahun sebelumnya.
Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 97,96% hingga 31 Maret 2023, relatif sama dengan tahun sebelumnya 97,86%. Di sisi lain cost to income ratio (CIR) membaik menjadi 67,09% dari 67,88% pada tahun sebelumnya.
“Masih tingginya rasio BOPO ini disebabkan bank secara konservatif melakukan pembentukan cadangan penurunan nilai sebesar Rp44,5 miliar, meningkat 38,88% dari tahun sebelumnya Rp32 miliar,” katanya.
Baca juga: BRI Salurkan Kredit dan Pembiayaan Rp 1.180 Triliun di Kuartal I 2023, 83 Persen ke UMKM
OK Bank telah menyampaikan RBB 2023 kepada OJK dengan target laba bersih sebesar Rp 41,46 miliar, target DPK sebesar Rp6,29 triliun, target Kredit sebesar Rp9,35 triliun, CAR 44,42%, NPL net sebesar 1,74% persen.
Hingga saat ini, APRO Financial Co, Ltd merupakan Pemegang Saham Pengendali Perseroan dengan kepemilikan 93,40% saham, Masyarakat 5,75 persen dan Saham Treasury 0,85 persen.
Mengacu pada ketentuan KBMI, OK Bank masuk dalam KBMI 1 dengan modal inti di bawah Rp6 triliun.
Dalam RUPSLB para pemegang saham sepakat mengangkat Chairudin sebagai Komisaris Independen menggantikan Idham Aziz, Wang Inhyo sebagai Direktur Kredit dan IT menggantikan Kim Seongtaek serta VM Djuni Wijaya sebagai Direktur Bisnis.
Komposisi manajemen OK Bank hasil RUPSLB:
Dewan Komisaris:
• Komisaris Utama : Lim Cheol Jin.
• Komisaris Independen : Sondang Martha Samosir.
• Komisaris Independen : Chairudin.
Direksi:
• Direktur Utama : Park Young Man.
• Wakil Direktur Utama : Hendra Lie
• Direktur Kredit & IT : Wang Inhyo
• Direktur Bisnis: VM Djuni Wijaya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.