Tiga UMKM Mejeng di Pameran Rumah BUMN di KTT ASEAN, Erick Thohir: Dorong UMKM Mendunia
Kementerian BUMN terus menunjukkan komitmennya untuk mendorong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar naik kelas bahkan mendunia.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus menunjukkan komitmennya untuk mendorong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar naik kelas bahkan mendunia.
Hal tersebut tak lepas dari peran Menteri BUMN Erick Thohir yang menginisiasi Rumah BUMN SME's Hub di Waterfront Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) selama perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42.
Erick mengatakan, rumah BUMN SME's Hub bertujuan untuk mempromosikan dan membantu UMKM untuk meningkatkan daya saing, sekaligus membuka akses pasar global.
Baca juga: Presiden Jokowi Sampaikan Tiga Hasil Kesepakatan KTT ASEAN Ke-42, Apa Saja?
"Kita harus mendorong UMKM ini untuk mendunia salah satunya dengan pameran yang melibatkan pengunjung dari mancanegara," kata Erick dalam keterangannya, Kamis (11/5/2023).
Selain itu, Erick menambahkan, UMKM juga merupakan pendorong ekonomi Indonesia bahkan membuka lapangan kerja.
"Perlu kita sadari UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia yang membuka banyak kesempatan kerja. Mereka bisa mengharumkan nama bangsa dengan produk-produk yang mendunia," ucap dia.
Sebagai bagian dari side event KTT ASEAN Summit 2023, sebanyak 50 UMKM mengikuti Pameran UMKM yang mayoritas diantaranya adalah binaan Rumah BUMN dan sejumlah UMKM lokal.
Dari 50 UMKM, setidaknya ada tiga UMKM yang menjadi sorotan saat Pameran UMKM Rumah BUMN SME's Hub. Tiga UMKM itu diantaranya, “Padu Padan Tenun & Tenun Ina Sabu” atau kerajinan tenun dengan pewarna alami.
Pemilik UMKM Padu Padan Tenun & Tenun Ina Sabu mengatakan, kerajinan berbahan dasar tenun Sumba NTT ini, dibuat model berbagai pakaian kekinian seperti jaket bomber, kimono, dress.
"Saya berharap melalui keikutsertaan pada acara ini, kami bisa memperkenalkan produk kami ke pasar yang lebih luas, yaitu pasar Internasional. Delegasi dari ASEAN sempat membeli produk-produk kain tenun kami seharga 2 juta rupiah per pcs nya," kata Ina.
Baca juga: Myanmar Tidak Diundang Lagi di KTT ASEAN, Presiden Jokowi Beberkan Alasannya
Sedangkan UMKM Kedua ”D'Etnick Istana Mutiara Lombok” yakni kerajinan aksesoris berbahan dasar mutiara. Produk ini berhasil mencuri perhatian pengunjung terutama perempuan karena unik dan dibuat langsung oleh tangan-tangan bertalenta pengrajin asli Lombok.
Keindahan Mutiara Mandalika, Ameera, dan Trawangan terbuat dari perak membuat D’Etnik menembus pasar global.
Terakhir, UMKM ketiga yakni “Cita Rasa Indonesia” yang diminati pengunjung karena menyajikan makanan unik khas tradisional Indonesia.
UMKM ini menjual produk andalan rendang daging sapi khas indonesia, dendeng balado dengan daging khas minang, bawang goreng khas Palu dan juga makanan-makanan khas Indonesia lainnya.
Untuk diketahui, secara keseluruhan ada 50 UMKM yang ikut menyemarakkan Pameran Rumah BUMN SME's Hub. UMKM ini diantaranya terdiri dari 15 UMKM makanan dan minuman khas Indonesia, 25 UMKM fesyen dan kerajinan tangan etnik, serta 10 UMKM lokal Labuan Bajo.
Gelaran SME's HUB berlangsung 5 hari, dimana 2 hari pertama yakni 9 -10 Mei dikhususkan untuk para delegasi negara-negara ASEAN dan hari setelahnya yakni pada 11-13 Mei masyarakat dibolehkan untuk meramaikan acara.