DEN: Bahan Bakar Gas Bisa Jadi Alternatif Transisi Energi Sektor Transportasi
Peran BBG sangat penting, terlebih ketika seuatu wilayah masih di dalam masa transisi menuju energi terbarukan.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Energi Nasional (DEN) mendorong pemanfaatan Bahan Bakar Gas (BBG) di sektor transportasi.
Hal itu disampaikan saat PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) yang merupakan afiliasi dari Subholding Gas Pertamina menerima kunjungan Anggota Dewan Energi Nasional di SPBG Purwakarta.
Anggota DEN diterima langsung oleh Direktur Utama Gagas, Muhammad Hardiansyah.
Baca juga: ASEAN Punya Sumber Energi Terbarukan 17 Ribu GW, Menteri ESDM: Modal Kejar Target Net Zero Emission
Hardiansyah menjelaskan tiga program strategis untuk pemanfaatan Bahan Bakar Gas (BBG) di sektor transportasi.
Yang pertama, konversi CNG untuk Truk Pertamina Group. Yang kedua konversi CNG Sepeda Motor dan terakhir konversi CNG Kendaraan Penumpang.
“Untuk konversi CNG Sepeda Motor, saat ini kami masih dalam tahap pilot project selama 3 bulan dan akan berlangsung pada Mei – Juli. Kami akan memasang 300 converter kit untuk sepeda motor milik kendaraan operasional Subholding Gas dan komunitas ojek online,” kata Hardiansyah dikutip Sabtu (13/5/2023).
“Selama 3 bulan ini, kami ingin mendapatkan masukan dari pengguna motor CNG sehingga ke depan motor CNG dapat menjadi pilihan kendaraan alternative yang lebih baik,” jelasnya.
Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Satya Widya Yudha mengatakan bahwa peran BBG sangat penting, terlebih ketika kita masih di dalam masa transisi menuju energi terbarukan.
Selain itu Satya juga menjelaskan, selain kendaraan listrik kendaraan BBG bisa dijadikan alternatif pilihan kendaraan yang lebih ramah lingkungan oleh masyarakat.
“Terlebih cadangan gas bumi di Indonesia relatif masih banyak”, ungkap Satya.
Selain itu, DEN juga berkomitmen untuk mendukung Gagas dan Subholding Gas untuk membantu mendorong penggunaan dan pemanfaatan BBG kepada masyarakat maupun Pemerintah.
Di dalam kunjungan kerja tersebut, anggota DEN juga sempat merasakan motor BBG dan mengelilingi area SPBG.
Anggota DEN menyambut positif keberadaan motor dan kendaraan BBG terlebih mengingat pasokan BBG yang berasal dari dalam negeri dan harga BBG yang jauh lebih murah dibandingkan harga BBM saat ini.
Saat ini harga BBG untuk transportasi atau Gasku hanya di angka Rp 4.500/LSP sehingga terdapat potensi penghematan dari harga bahan bakar minimal 55 persen yang bisa digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan pengguna.