Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Nasabah Bank Warga Solo Diduga Jadi Korban Phising, Duit Rp378 Juta Raib dari Rekening

Nasabah tersebut bernama Rochmat Purwanto dan melaporkan kehilangan uangnya senilai ratusan juta rupiah melalui akun Twitter @RochmatPurwanto.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Nasabah Bank Warga Solo Diduga Jadi Korban Phising, Duit Rp378 Juta Raib dari Rekening
screenshot Twitter
Nasabah bank bernama Rochmat Purwanto dan melaporkan kehilangan dananya sebanyak Rp378.251.749 dari rekeningnya melalui akun Twitter @RochmatPurwanto. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) asal Surakarta, Jawa Tengah, diduga menjadi korban kejahatan phising. Korban melaporkan telah kehilangan uang sebanyak Rp378.251.749 dari rekeningnya.

Nasabah tersebut bernama Rochmat Purwanto dan melaporkan kehilangannya melalui akun Twitter @RochmatPurwanto.

Dalam cuitan yang sudah dilihat 2,5 juta pengguna Twitter itu, Rochmat mengunggah sebuah tangkapan layar yang menunjukkan saldo perusahaannya di rekening BSI berkurang dari Rp381.969.500 menjadi Rp3.711.251.

Transaksi Rochmat berkurang sebanyak lima kali. Pertama sebanyak Rp249.249.249, lalu Rp2.500, Rp49 juta, Rp6.500, dan terakhir Rp80 juta.

Serangan phising nasabah BSI
Nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) bernama Rochmat Purwanto melaporkan kehilangan dananya sebanyak Rp378.251.749 dari rekeningnya melalui akun Twitter @RochmatPurwanto.

Rochmat kemudian membeberkan kronologi uangnya di rekening BSI bisa hilang sebanyak Rp378 juta. Awalnya, salah seorang staff menemukan pertama kali kalau dananya telah raib.

"Awalnya staff kami akan mengecek transferan masuk, didapati saldo hanya Rp3.7 juta. Setelah dicek [di] mutasi, ada transferan ke tiga rekening asing sebesar Rp 378.251.749," kata Rochmat dalam cuitannya, dikutip Senin (15/5/2023).

BERITA REKOMENDASI

Kemudian, ia mengatakan pihaknya menghubungi call center BSI agar rekening tujuannya bisa diblokir. Namun, BSI tak bisa membantu memblokir penerima karena dibutuhkan adanya laporan polisi.

Sayangnya, setelah Rochmat meminta surat laporan kepolisian, pihak BSI melalui call center tetap tidak menyanggupi untuk memblokir rekening penerima.

"Call center meminta datang ke kantor cabang BSI. Keesokan hari ke kantor cabang pembantu yang berada di UMS. Kepala cabang meminta maaf atas apa yang terjadi dan mau menginvestigasi," tulis Rochmat dalam cuitannya.

Baca juga: Trennya Naik, Terjadi 947.920 Serangan Phising Sepanjang Kuartal II 2023

Dua pekan kemudian, kata Rochmat, kepala cabang BSI datang ke rumah direkturnya untuk mengabari kalau sudah mendatangi rumah milik rekening pertama, tetapi tidak didapati orangnya.

Dua pekan berlalu, Rochmat mengaku tak pernah mendapat kabar lagi. Korespondensi yang dilakukan melalui WhatsApp juga dikatakan Rochmat tak menghasilkan jawaban apapun.


"Kemudian kami pergi ke KCP menanyakan kembali perihal apa yang terjadi dan menyampaikan akan membawa ke ranah hukum jika tidak ada kejelasan," ujarnya dalam cuitan lain.

Baca juga: 69.117 Pengaduan Kejahatan Phising Masuk ke IDADX Hingga Maret 2023

Selang beberapa hari kemudian, Rochmat mengatakan pihaknya mendatangi Polda Jateng, tetapi disarankan untuk ke kepolisian daerah.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas