Kerusuhan 1998 Jadi Ide Usaha, Es Reformasi Solo 25 Tahun Jadi Primadona Kaum Muda
Cerita beridirinya Es Reformasi yang menjadi favorit muda-mudi Solo. Usaha milik Rahmadi Sutejo dirintis pada masa reformasi 1998.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Suci BangunDS
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Nama Es Reformasi tampaknya tidak asing lagi bagi muda-mudi di Kota Solo, Jawa Tengah.
Kedai es yang terletak di selter kuliner Stadion Manahan ini sudah berjalan seperempat abad.
Ya, Es Reformasi dirintis Rahmadi Sutejo (69) saat masa reformasi 1998 yang ditandai dengan peristiwa kerusuhan di Solo pada Mei 1998.
"Dulu berdiri di masa reformasi 1998, sejak awal namanya Es Reformasi," ungkap Tejo saat dijumpai di selter Stadion Manahan Solo, Senin (22/5/2023).
Baca juga: Cara Cerdik Nasi Liwet Mbak Laksmi Solo Hadapi Gempuran Covid-19 dan Batalnya Piala Dunia U-20
Sebelum ada penataan pedagang, Es Reformasi berlokasi di belakang Stadion Manahan Solo.
Saat ini, Es Reformasi berada di selter kuliner barat stadion nomor 55.
Es Reformasi juga membuka cabang di dekat SMKN 2 Surakarta.
Saat ini, setidaknya ada 50 menu es yang tersedia di kedai Es Reformasi.
Nama-nama menunya unik, seperti Es Teler Revolusi, Es Huru Hara, hingga Es KKN dan Es Koalisi.
"Namanya diambil dari gambaran kejadian waktu itu," ungkap Tejo.
Es Reformasi terdiri dari berbagai variasi isian, seperti jelly, nangka, alpukat, dan kelapa muda.
Selain itu ada juga aneka es cokelat dan kopi, milkshake, hingga dawet.
Harganya bervariasi mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 12.000.