Ketika Ancaman El Nino Berdampak Naiknya Harga Pangan, Klaim Gagal Panen hingga Inflasi Nasional
Zulkifli Hasan mengatakan, El Nino ini akan berpengaruh terhadap produksi bahan pangan dan harga di pasaran.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
Harga telur meroket imbas cuaca ekstrim
El Nino diklaim berpengaruh terhadap meroketnya harga komoditas telur ayam di Indonesia. Menurut Presiden Peternak Layer Nasional (PLN) Ki Musbar Mesdi, kenaikkan harga komoditas telur ayam lantaran harga pakan mahal dan faktor cuaca.
Diketahui, harga telur ayam di Toko Sembako wilayah Jakarta telah menembus angka Rp30.000 per kilogram. Bahkan, terdapat pula warung yang menjual lebih mahal, yakni dibanderol Rp33.000 per kilogram.
Menurut Musbar, produktivitas ayam petelur mengalami penurunan imbas faktor cuaca. Dia berujar, tingginya suhu pada akhir-akhir ini turut mempengaruhi biologis ayam petelur.
"Karena udara panas yang saat ini terjadi beberapa minggu ini. Itu yang menyebabkan, kalau udara terlalu panas akan mengganggu produktivitas telur ayam, khususnya di daerah yang panas ekstrem," kata Musbar kepada Tribunnews, Senin (22/5/2023).
Penyebab lain yang mempengaruhi tingginya harga telur ayam kata Musbar, adalah tidak seimbangnya rantai pasok. Di mana volume permintaan lebih besar dari jumlah pasokan.
DPR klaim pemerintah gagal kelola pasokan
Anggota Komisi VI DPR RI Amin Ak menyebut lonjakan harga telur ayam yang saat ini sedang terjadi sebagai bukti kegagalan pemerintah mengelola stabilitas supply dan demand.
Menurut dia, kenaikan harga telur saat ini bukan semata-mata diakibatkan oleh hambatan distribusi.
"Lonjakan harga telur dan daging ayam saat ini sebetulnya bukan semata persoalan distribusi antar daerah atau pulau, tetapi lebih dari itu. Ini disebabkan menyusutnya produksi ayam dan telur yang sudah mulai terjadi sejak pandemi," kata Amin kepada Tribunnews, Senin (22/5/2023).
Ia mengatakan pemerintah kurang cepat bertindak dalam menyelesaikan sumber masalahnya.
Anggota DPR dari fraksi PKS ini kemudian menjabarkan beberapa faktor yang menyebabkan penurunan tajam produksi ayam dan telur.
"Pertama akibat bangkrutnya banyak peternak rakyat di berbagai daerah. Hingga pertengahan 2022 saja sudah puluhan ribu peternak rakyat yang gulung tikar," ujarnya.
Amin menyebut usaha peternakan rakyat gulung tikar karena tidak adanya proteksi pasar dari pemerintah.