Mau Tahu E-commerce Favorit UMKM? Berikut Hasil Survei APJII Terkait Tren Internet Indonesia 2023
Hasil Survei APJII 'Profil Pengguna & Tren Internet Indonesia 2023 mengungkapkan 73,73% pelaku UMKM memilih Tokopedia sebagai platform e-commerce
TRIBUNNEWS.COM - Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sektor yang sangat tertekan selama pandemi. Teknologi digital dianggap sebagai salah satu kunci dalam upaya pemulihan sektor ini. Ekosistem digital pun memberikan berbagai keuntungan bagi para pelaku UMKM, mulai dari memperluas jangkauan bisnis hingga memudahkan sinergi dengan berbagai produk jasa keuangan.
Pemerintah sendiri pada tahun 2022 lalu menargetkan sebanyak 50 persen atau 64 juta UMKM menggunakan platform digital untuk meningkatkan penjualannya. Hal ini juga didukung dengan perkembangan industri e-commerce di Indonesia yang tumbuh dengan pesat sehingga semakin membuka ruang bagi para pelaku UMKM untuk memilih platform digital yang sesuai dengan kebutuhannya.
Terkait hal tersebut, pada 15 Mei 2023 lalu Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) meluncurkan Hasil Survei APJII 'Profil Pengguna & Tren Internet Indonesia 2023, diantaranya adalah survei mengenai bentuk promosi yang dilakukan para UMKM melalui media internet dan platform e-commerce yang digunakan pelaku UMKM.
Survei APJII yang dilakukan terhadap 1.000 UMKM dan korporasi yang tersebar di Indonesia selama 24 Januari - 9 Maret 2023 ini menggunakan metode wawancara dan kuesioner. Hasil survei tersebut menunjukan pelaku UMKM lebih memilih platform e-commerce Tokopedia untuk berjualan dan diikuti Lazada di posisi kedua, Sedangkan Shopee dan Blibli berada di posisi ketiga dan keempat, berikut hasil lengkapnya:
- Tokopedia (73,73 persen)
- Lazada (38,81 persen)
- Shopee (34,33 persen)
- Blibli (12,54%)
- OLX (5,97%)
- Tidak tahu / tidak mau menjawab (5,97%)
- Semua atau beberapa media sosial (10,15%)
- Lainnya (10,75% )
Selain pilihan platform e-commerce, survei APJII juga menyebutkan 80% pelaku UMKM melakukan promosi melalui media internet, bentuk media yang digunakan antara lain:
1. Situs website sendiri (26,18%)
2. Marketplace (26,18%)
3. Iklan Google atau situs website lain (11,32%)
4. Email pemasaran (9,74%)
5. Blog (2,5%)
6. Tidak ada (2,11%)
7. Grabfood / Gofood (0,79%)
8. TikTok Shop (0,13%)
Pandemi Covid-19 juga tidak banyak mengubah konsumsi internet di Indonesia. Hasil survei APJII mengungkapkan 52,66 persen perilaku masyarakat di jagat maya relatif sama.
"Sebanyak 52,66 persen mengatakan relatif sama dengan Pandemi Covid-19, bahwa ada sebuah momentum transformasi digital dengan streaming dan transformasi transaksi," terang Sekretaris Jenderal APJII Zulfadly Syam.
Sedangkan untuk penetrasi internet di Indonesia secara total hanya meningkat 5 juta pengguna di tahun ini atau sekitar 1,17 persen dibanding tahun 2022. Padahal di tahun lalu peningkatan jumlah pengguna internet sebanyak 40 juta di tahun 2022.
Lalu untuk penetrasi internet paling banyak di Indonesia masih berada di Pulau Jawa dengan 81,83 persen dengan tingkat kontribusi 58,51 persen.