Banyak Milenial Pilih Jadi Wirausaha, Bukan Karyawan Swasta
Sebagai pengusaha pemula memerlukan dukungan dan pendampingan dari profesional yang berpengalaman untuk dapat mengembangkan bisnis secara sukses
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengingat penyerapan lapangan usaha yang belum maksimal terhadap sumber daya manusia yang ada, pihak pemerintah banyak menggaungkan kepada masyarakat khususnya generasi muda untuk bisa berkarir di bidang wiraswasta.
Hal ini juga terbukti dari beberapa hasil survei yang menyatakan bahwa generasi muda cenderung memilih untuk menjadi pengusaha ketimbang menjadi pegawai swasta.
Sebagai seorang pengusaha terlebih bagi pemula, untuk dapat mengembangkan bisnis dengan sukses, tentu perlu adanya dukungan dan pendampingan dari para profesional yang berpengalaman.
Mengikuti pelatihan bisnis menjadi cara yang menguntungkan, pasalnya hal ini akan berdampak ke bisnis dan menjadi investasi jangka panjang serta agar mampu survive di dunia bisnis.
Bisnis yang sukses memerlukan pondasi yang kuat serta dijalankan oleh seseorang yang profesional dalam hal bisnis.
Baca juga: Wakil Indonesia Berjaya di Kompetisi Business Challenge Level Asia
Beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari mengikuti pelatihan bisnis adalah keterampilan yang semakin terasah, menjadi lebih inovatif dan kreatif, meningkatkan performa tim, membantu melihat dan mengeksplorasi bisnis dan masih banyak lagi.
Hallmar Business School sebagai sekolah bisnis pertama di Indonesia tepatnya di Surabaya, terus bergerak untuk mengajak generasi penerus bangsa menjadi pengusaha.
Selain berkontribusi untuk mencetak pengusaha baru, Hallmar Business School juga mendukung para pengusaha dalam mengembangkan bisnisnya.
Untuk mewujudkan salah satu misi Hallmar, maka terciptalah Hallmar Ventures yakni Acceleration Program yang membuka kesempatan bagi para pengusaha untuk mendapat pendanaan bisnis.
Tidak hanya sekedar memberikan pendanaan, Acceleration Program Hallmar Ventures juga memberikan dukungan melalui pelatihan bisnis.
“Program Hallmar Ventures ini kami adakan sebagai salah satu perwujudan misi kami untuk mendukung para pengusaha di Indonesia, khususnya di bidang Fashion,” kata Dr. Michael Adiwijaya selaku Managing Director dari Hallmar Business School.
Antusiasme masyarakat, khususnya fashionpreneur terlihat pada Acceleration Program Hallmar Ventures ini.
Tercatat hampir 400 pendaftar yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia yang telah tersaring melalui beberapa tahapan, dan hingga saat ini telah terpilih 10 bisnis yang berhasil lolos hingga seleksi tahap akhir.
Saat ini, mereka yang terpilih sedang mengikuti pelatihan bisnis yang difasilitasi oleh Hallmar Business School secara gratis selama 6 bulan, untuk menambah wawasan serta mempersiapkan rencana pengembangan bisnis yang akan dipresentasikan kepada para investor pada tahap demo day.
Hallmar Ventures juga memfasilitasi pelatihan bisnis bagi para peserta sehingga bisa terus bersaing serta menciptakan bisnis yang berkelanjutan.
Dengan pola pikir dan skill kemampuan yang lebih baik, harapannya, peserta terpilih dapat mengalokasikan modal yang dimiliki dengan optimal.
Mengutip dari pertanyaan salah satu audience Hallmar Ventures terkait rencana pembukaan program selanjutnya, Dr. Michael menjelaskan bahwa Hallmar Business School melalui program Hallmar Ventures sedang mempersiapkan program pendanaan untuk bidang usaha makanan dan minuman.
“Sekarang kami sedang mempersiapkan program Hallmar Ventures untuk bidang makanan dan minuman dimana kami membuka kesempatan pendanaan bagi pengusaha makanan dan minuman lokal yang memproduksi produk siap saji,” ungkapnya.
Melalui Program Hallmar Ventures, diharapkan dapat mendukung peningkatan penyediaan lapangan usaha untuk meningkatkan penyerapan sumber daya manusia. (*)