Mantan Menteri ATR Sofyan Djalil Ditunjuk Jadi Wakil Komisaris Utama Intiland
Sosok Sofyan Djalil diharapkan dapat memperkuat jajaran dewan komisaris perseroan dan pelaksanaan fungsi pengawasan.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Intiland Development Tbk (DILD), menyetujui pengangkatan Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan A Djalil sebagai wakil komisaris utama peseroan.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono menambahkan, perusahaan percaya, sosok Sofyan dapat memperkuat jajaran dewan komisaris perseroan dan pelaksanaan fungsi pengawasan serta penerapan tata kelola perusahaan yang baik.
“Sofyan A Djalil memiliki pengalaman dan keahlian yang luas di dunia bisnis, khususnya di sektor properti. Kami percaya dengan bergabungnya beliau ke dalam Dewan Komisaris akan memperkuat jajaran manajemen dalam rangka meningkatkan kualitas tata kelola perusahaan dan kinerja usaha secara jangka panjang,” kata Archied yang dikutip dari Kompas.com, Rabu (24/5/2023).
Baca juga: Menteri ATR/BPN Direshuffle, Hadi Tjahjanto Gantikan Sofyan Djalil, KPA: Presiden Salah Diagnosis
Corporate Secretary Intiland Theresia Rustandi menyampaikan, sosok Sofyan Djalil tidak diragukan lagi kredibilitasnya.
Sofyan menjabat sebagai pemuncak di sejumlah pos kementerian dalam era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Joko Widodo (Jokowi).
Mulai dari Menteri ATR/Kepala BPN, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Menko Perekonomian, Menteri Negara BUMN, Menteri Komunikasi dan Informasi, dan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Selain itu, kata Theresia, Sofyan juga dikenal memiliki komitmen tinggi dalam penerapan tata kelola yang baik atau good governance.
"Latar belakang, pengalaman, keahlian dan komitmen Sofyan khususnya di sektor properti kami harapkan sebagai beneficial bagi Perseroan," ujar Theresia.
Berdasarkan laporan keuangan yang berakhir 31 Maret 2023, Perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 1,54 triliun.
Jumlah tersebut naik Rp 981 miliar atau melonjak 174,3 persen dibandingkan pencapaian kuartal I tahun 2022 sebesar Rp 562,5 miliar.
Peningkatan pendapatan usaha tersebut terutama ditopang oleh adanya pengakuan penjualan dari segmen pengembangan mixed-use & high rise, khususnya dari apartemen Fifty Seven Promenade.
Selain itu, peningkatan tersebut juga dikontribusi dari segmen pengembangan lainnya, seperti kawasan perumahan, kawasan industri, dan properti investasi.
“Pendapatan usaha meningkat signifikan terutama karena adanya pengakuan penjualan apartemen Fifty Seven Promenade yang sudah proses serah terima,” kata Archied.
Pendapatan dari pengembangan (development income) masih memberikan kontribusi terbesar, mencapai Rp 1,36 triliun atau 88,3 persen dari keseluruhan. Jumlah tersebut melonjak 246,5 persen dibanding perolehan kuartal I tahun 2022 senilai Rp393,4 miliar.