Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pengamat: Defisit Pupuk yang Parah Jadi Masalah Serius Bagi Sektor Pertanian

Presiden Jokowi sendiri mengakui kebutuhan pupuk Indonesia 13,5 juta ton dan baru terpenuhi 3,5 juta ton, artinya ada defisit 10 juta ton pupuk.

Penulis: Erik S
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pengamat: Defisit Pupuk yang Parah Jadi Masalah Serius Bagi Sektor Pertanian
TRIBUNNEWS.COM/HO
Indonesia masih mengalami defisit pasokan pupuk yang parah. Kebutuhan pupuk Indonesia 13,5 juta ton dan baru terpenuhi 3,5 juta ton, artinya ada defisit 10 juta ton pupuk. 

Sementara itu Bupati Grobogan Sri Sumarni membantah adanya kelangkaan pupuk di wilayahnya.

"Kelompok tani langsung berkoordinasi dengan Dinas Pertanian jika ada kelangkaan. Tidak benar ada kelangkaan pupuk, bisa dicek di lapangan. Saat ini pupuk subsidi Pusri kuotanya hampir 85 ribu ton dan pupuk Phonska hampir 70 ribu ton," kata Sri Sumarni.

Diketahui, bacapres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan berujar sempat dicurhati petani di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah soal kelangkaan pupuk subsidi.

Baca juga: Transisi Energi, Pupuk Indonesia Siapkan Tiga Langkah untuk Kembangkan Ammonia

Hal itu disampaikan Anies Baswedan kepada ribuan relawannya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/5/2023).

"Pupuk itu paling mahal, mau beli pupuk tidak ada subsidi, tidak seperti zaman sebelumnya. Zaman dulu tinggal ke warung bawa ember bisa beli pupuk. Sekarang mau ke warung ditanyakan, subsidi atau bukan subsidi," cerita Anies tirukan perkataan Suwarto.

--

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas