Ekonom Celios Sebut Resesi Jerman Akan Pengaruhi Kinerja Ekspor Indonesia ke Pasar Eropa
Ekonom sekaligus Direktur Celios Bhima Yudhistira, mengatakan dampak resesi di Jerman cukup mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
Penurunan ini merupakan yang kedua kalinya setelah PDB kuartal IV 2022 anjlok 0,5 persen.
Hal tersebut menandakan ekonomi Jerman telah kontraksi selama dua kuartal berturut-turut, yang membuatnya masuk ke jurang resesi.
"Di bawah beban inflasi yang sangat besar, konsumen Jerman telah bertekuk lutut, menyeret seluruh perekonomian turun bersamanya," kata Andreas Scheuerle, seorang analis di DekaBank.
Tingkat inflasi Jerman berada di angka 7,2 persen pada bulan lalu, di atas rata-rata dari negara-negara Eropa lainnya, tetapi masih di bawah Inggris yang mencatatkan inflasi sebesar 8,7 persen pada April 2023.
"Harga yang lebih tinggi membebani pengeluaran rumah tangga untuk hal-hal seperti makanan, pakaian, dan furnitur. Pesanan industri juga lebih lemah, mencerminkan dampak harga energi yang lebih tinggi pada bisnisKenaikan harga yang tinggi terus menjadi beban ekonomi Jerman pada awal tahun," ungkap Destatis.
Meski demikian, bank sentral Jerman, Bundesbank, mengharapkan ekonomi Jerman tumbuh moderat pada kuartal April hingga Juni, dengan rebound industri mengimbangi belanja konsumen yang stagnan.
Ekspor Indonesia ke Jerman Pada 2022 Sebesar 4,83 Miliar Euro
Sebagai informasi, nilai perdagangan bilateral antara Indonesia dengan Jerman mencapai 4,83 miliar euro di 2022.
“Sebagai sentra utama industri dan konsentrasi penduduk terbesar di Jerman, produk ekspor unggulan Indonesia sangat dominan masuk melalui 6 negara bagian di bawah wilayah kerja KJRI Frankfurt," ungkap Konsul Jenderal RI di Frankfurt, Acep Somantri, dalam keterangannya, Rabu (22/2/2023).
Kantor Statistik Federal Jerman (Destatis) dalam publikasi terkini tanggal 20 Februari 2023, menunjukkan bahwa nilai perdagangan antara Indonesia dengan 6 negara bagian tersebut mencapai EUR 4,83 miliar pada tahun 2022.
Nilai perdagangan dimaksud meningkat sebesar 39,62 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year).
Indonesia juga mampu mencatat surplus neraca perdagangan dengan 6 negara bagian di wilayah kerja KJRI Frankfurt sebesar EUR 1,1 miliar pada 2022.
Surplus tersebut meningkat sebesar 38,58 persen dibandingkan surplus neraca perdagangan pada tahun 2021
Sebagai catatan, nilai perdagangan antara Indonesia dengan 6 negara bagian di wilayah kerja KJRI Frankfurt tahun 2022 berkontribusi terhadap 57,46 persen nilai perdagangan antara Indonesia dengan seluruh 16 negara bagian di Jerman.