Sepanjang 2022, Manulife Bayarkan Klaim Rp 8,1 triliun, Total Aset Tembus Rp 60 Triliun
Manulife Indonesia meraih kinerja positif sepanjang tahun lalu, meski industri asuransi di Tanah Air mengalami tekanan
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manulife Indonesia meraih kinerja positif sepanjang tahun lalu, meski industri asuransi di Tanah Air mengalami tekanan setelah kondisi ekonomi pulih dari pandemi Covid 19.
Presiden Direktur & CEO Manulife Indonesia Ryan Charland menyatakan pencapaian itu menumbuhkan optimisme untuk kinerja tahun ini meskipun banyak kalangan mengkhawatirkan pelambatan ekonomi secara global pada 2023.
“Walaupun mengalami tahun yang penuh tantangan di 2022, kami mencatatkan kinerja bisnis yang solid untuk membantu jutaan nasabah dan keluarganya dalam melindungi masa depan mereka,” ungkap Ryan Charland dalam keterangan resminya, Jumat (26/5/2023).
Baca juga: Underwriting Kunci Penting Tingkatkan Kinerja Perusahaan Asuransi Jiwa
Ryan Charland mengungkapkan sepanjang 2022, pendapatan premi asuransi Manulife Indonesia mencapai Rp10 triliun dengan total pendapatan sebesar Rp12,6 triliun.
Manulife Indonesia juga membukukan total aset sebesar Rp60 triliun dan menjadikannya sebagai perusahaan asuransi jiwa dengan aset kedua terbesar di Indonesia.
Ryan Charland menambahkan, Manulife Indonesia juga menunjukan posisi permodalan yang jauh melebihi ketentuan pemerintah sebesar 120 persen, dengan Risk-Based Capital (RBC) 587 persen di bisnis konvesional dan 664 persen untuk unit syariah.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon mengakui tahun 2022 merupakan tahun tantangan karena perekonomian belum stabil.
Hal itu terlihat dari pendapatan industri asuransi jiwa hanya sebesar Rp 223 triliun atau menurun 7,5 persen jika dibandingkan periode yang sama 2021.
Baca juga: Jemaah Haji Tahun Ini Dapat Fasilitas Asuransi Jiwa hingga Asuransi Kecelakaan
Meskipun demikian, peluang untuk tumbuh tetap ada.
Hal tersebut mengacu peningkatan jumlah tertanggung di 58 perusahaan asuransi jiwa anggota AAJI.
Ia meyakini, kondisi itu mengindikasikan bahwa target market industri asuransi jiwa sudah semakin luas.
Selain itu, masyarakat semakin menyadari pentingnya perlindungan asuransi jiwa sebagai salah satu perencanaan keuangan masa depan.
Menurut Ryan Charland, loyalitas nasabah diraih karena adanya kepercayaan nasabah kepada Manulife Indonesia.
Kepercayaan itu juga didukung dengan kepastian pencairan klaim.
“Komitmen kami terlihat dari pembayaran klaim sejumlah Rp8,1 triliun atau Rp22,1 miliar per hari atau Rp 900 juta per jam,” tutur dia.
Artikel ini sudah tayang di Wartakotalive dengan judul Manulife Indonesia Bayarkan Klaim Hingga Rp8,1 triliun di 2022, Total Asetnya Tembus Rp 60 Triliun