Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tips Jalankan Bisnis Bareng Pasangan, Raup Sukses di Usia Muda

Pasangan muda Adian Pratama dan Pricillia Nirmala sukses membangun usaha kuliner bersama Nasi Uduk Surabaya.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Tips Jalankan Bisnis Bareng Pasangan, Raup Sukses di Usia Muda
dok.
Adian Pratama dan Pricillia Nirmala, pasangan muda yang sukses membangun usaha kuliner bersama Nasi Uduk Surabaya atas dasar rasa saling percaya dan selalu menjaga profesionalitas. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak pasangan muda yang kini terjun menjadi wirausahawan dengan berbisnis di bidang yang mereka memiliki passion kuat seperti industri kreatif hingga kuliner.

Seperti yang kini dijalani pasangan muda asal Surabaya, Adian Pratama dan Pricillia Nirmala. Keduanya meraih kesuksesan dalam membangun usaha bersama (couplepreneur).

Keduanya kerap membagikan lika-liku mereka sebagai pasangan couplepreneur yang membangun usaha kuliner Nasi Uduk Surabaya di akun TikTok @adianpricil.

Couplepreneur ini merintis usaha kuliner pada September 2022 dengan modal awal hanya sebesar Rp 5 juta dan langsung bergabung dengan platform layanan pesan antar makanan.

Setelah melewati waktu yang cukup singkat yakni kurang dari satu tahun, pasangan ini berhasil melakukan ekspansi hingga memiliki tiga cabang di Kota Surabaya.

Adian kini mengelola bisnis kuliner Nasi Uduk Surabaya sekaligus Co-Founder Deligo, cloud kitchen di Surabaya. 

Berita Rekomendasi

"Awalnya, saya juga sempat merasa ragu untuk membangun usaha bersama pasangan. Namun setelah kami berdiskusi lebih lanjut, kami berdua mencoba saling berkomitmen untuk fokus membuka usaha bersama," kata Adian kepada wartawan, Senin (29/5/2023).

Sebagai couplepreneur, pasangan ini mengandalkan rasa saling percaya dan pengalaman bisnis Adian di industri cloud kitchen.

"Kami berfokus membangun usaha kuliner online dengan memanfaatkan layanan pesan antarmakanan online seperti ShopeeFood," jelas Adian.

Menurutnya, menjalankan usaha bersama pasangan memang tidak mudah.

Kendati demikian, dia dan Pricil berhasil membuktikan bahwa kesuksesan sebagai couplepreneur bukan hal mustahil untuk diwujudkan.

Baca juga: Kisah Mbah Djami Bangun Usaha Kuliner Sambal Tumpang: Dulunya Jualan Tengah Malam

Setelah video awal mereka sebagai couplepreneur viral di TikTok, kisah inspiratif mereka pun menjadi semakin banyak digandrungi oleh anak muda.

Lalu strategi apa saja yang digunakan Adian dan Pricil untuk bisa sukses menjadi Couplepreneur?

Berkaca dari pengalaman pribadinya, Adian dan Pricil membagikan beberapa strategi bagi pasangan muda yang ingin langgeng dalam menjalani usaha bersama pasangan.

Baca juga: Berawal Hobi Masak, Nasabah PNM Raup Cuan dari Usaha Kuliner Dendeng Rusa 

1. Satukan hati, tetapkan visi dan misi

Langkah pertama dalam membangun bisnis bersama pasangan adalah menetapkan visi dan misi yang jelas. Diskusikan nilai-nilai mendasar yang penting untuk menjaga profesionalitas dalam menjalani bisnis.

Hal tersebut akan membantu Anda dan pasangan menjalani usaha dengan lebih terarah dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai, satu diantaranya menikah memakai tabungan hasil bisnis bersama.

"Setelah lulus kuliah, saya dan Pricil memang berencana untuk bisa mandiri secara finansial. Seperti yang kami bagikan di media sosial, tujuan kami membangun bisnis adalah untuk nabung menikah dan membeli rumah," papar Adian.

Baca juga: Bisnis Kuliner Masih Menjanjikan, Perusahaan Ini Tawarkan Skema Waralaba Bebas Fee di FLEI 2023

Dengan memiliki visi dan misi yang jelas, dia dan Pricil berusaha menjaga komunikasi dua arah dan mengutamakan profesionalitas.

"Kami membuat batasan yang jelas tentang bagaimana kami menjalani hubungan bisnis dan percintaan," tutur Adian.

2. Punya keterampilan berbeda, bagi tugas yang jelas

Umumnya setiap individu memiliki keterampilan yang berbeda-beda, manfaatkan perbedaan tersebut untuk melengkapi satu sama lain agar tujuan usaha bersama tercapai.

Lakukan pembagian tugas yang jelas dan adil sejak awal berdasarkan keterampilan dan kemampuan masing-masing.

"Di Nasi Uduk Surabaya, saya lebih fokus untuk merencanakan strategi manajemen bisnis secara keseluruhan, melakukan negosiasi dengan mitra bisnis dan melayani para ojek online," kata Adian.

Sedangkan Pricil lebih fokus untuk menjaga kualitas rasa makanan, menangani karyawan dan mengatur laporan keuangan.

"Tugas utama tersebut kami bagi berdasarkan latar belakang pendidikan, pengalaman dan keterampilan kami masing-masing," jelas Adian.

3. Pahami kebutuhan pasar, maksimalkan platform digital

Saat ini, masyarakat tidak dapat terlepas dari kemudahan layanan digital dalam membantu kehidupan mereka sehari-hari.

Para pelaku usaha juga seolah dituntut untuk selalu up to date dengan perkembangan layanan digital.

Sementara itu dalam usaha kuliner, media sosial dan layanan pesan antar makanan adalah dua platform digital utama yang harus dimaksimalkan penggunaannya.

"Kehadiran layanan pesan antar makanan seperti ShopeeFood kini bisa membantu para pelaku usaha mulai berjualan dengan modal yang lebih minim, karena mereka bisa hanya memanfaatkan dapur rumah," papar Adian.

Jualan online, kata dia, juga dapat menjadi salah satu cara untuk memperluas jangkauan pemasaran.

"Selain itu, kami juga berusaha meningkatkan awareness usaha kami dengan membuat konten-konten menarik dan inspiratif di TikTok," tutur Adian.

4. Jaga profesionalitas, buat batasan uang pribadi dan bisnis

Uang adalah hal yang sangat sensitif bagi setiap orang, tak terkecuali dengan pasangan. Untuk tetap menjaga profesionalitas, buat batasan yang jelas antara uang milik pribadi dan bisnis.

Bagi keuntungan yang adil sesuai dengan tanggung jawab dan peran masing-masing. Bikin juga laporan keuangan yang transparan untuk memantau perkembangan usaha bersama.

Setiap bulannya, ia dan Pricil selalu melakukan evaluasi laporan keuangan. Hal tersebut dilakukan untuk menganalisis operasional usaha kuliner tersebut.

"Untuk menyiapkan laporan keuangan, kami sering memanfaatkan fitur dashboard yang ada di aplikasi Shopee Partner. Fitur tersebut membantu kami untuk memantau transaksi penjualan di semua cabang Nasi Uduk Surabaya," jelas Adian.

Dari pendapatan bersih yang diperoleh, pasangan ini pun membagi keuntungan bisnis secara merata.

"Setelah menghitung pendapatan bersih, kami kemudian membagi keuntungan bisnis secara merata, yaitu 50:50," pungkas Adian.

Selain 4 strategi tersebut, Adian dan Pricil juga menyebut bahwa menjaga kualitas rasa dan loyalitas pembeli adalah kunci utama yang harus selalu dipertahankan para pelaku usaha kuliner, demi menjaga eksistensi bisnisnya dalam jangka panjang.

Ke depannya, pasangan muda ini berencana untuk terus memperluas jangkauan Nasi Uduk Surabaya dengan menambah cabang baru hingga membuka restoran.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas