Pembangunan SDM Menuju Indonesia Emas 2045 Tertantang Disrupsi Teknologi
Pembangunan sumber daya manusia (SDM) sangat mendesak untuk dilakukan karena menjadi faktor kunci keberhasilan
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pembangunan sumber daya manusia (SDM) sangat mendesak untuk dilakukan karena menjadi faktor kunci keberhasilan pembangunan suatu bangsa.
Di samping itu, pembangunan SDM yang berkualitas turut mengantarkan suatu negara mampu mengarungi persaingan global yang kian sengit.
Baca juga: Wujudkan Indonesia Emas, Dana Rp1,9 Triliun Digelontorkan Sejak 2015 untuk Pengentasan Stunting
SDM Indonesia harus dikuatkan dan ini berkorelasi dengan penyediaan pendidikan yang memadai, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan produktivitas kerja.
Terlebih, Indonesia dianugerahi bonus demografi tatkala jumlah penduduk berusia produktif lebih banyak dari yang non-produktif.
"Namun, potensi tersebut tidak lepas dari tantangan disrupsi teknologi," ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam Forum Group Discussion (FGD) yang digelar Bappenas dan Harian Kompas, Rabu (31/5/2023).
Karena itu, pembangunan SDM Indonesia harus diarahkan agar mampu membentuk SDM yang produktif, inovatif, dan berdaya saing global.
"Sehingga, bisa diandalkan sebagai tulang punggung untuk mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045," katanya.
Suharso menambahkan, pembangunan SDM ini seyogianya terkandung dalam kebijakan yang berkesinambungan karena ada banyak kebijakan yang baru menunjukkan hasil setelah dilaksanakan dalam jangka panjang, 10 tahun hingga 20 tahun.
Baca juga: Kemendikbudristek: Mahasiswa Jadi Modal Wujudkan Indonesia Emas 2045
Di sisi lain, kepemimpinan Indonesia berganti setiap lima tahun yang bisa diikuti sejumlah pasangan Presiden dan Wakil Presiden dengan visi, misi, dan agenda pembangunan yang berbeda-beda.
"Situasi ini menghadirkan persoalan berupa pembangunan serta kebijakan yang kurang berkesinambungan," pungkasnya.