Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Analis: Investasi Emas Lebih Menguntungkan Saat AS Mengalami Gagal Bayar

BI disarankan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin (bps) jika The Fed melakukan hal serupa dalam keputusan rapat pertengahan Juni nanti.

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Analis: Investasi Emas Lebih Menguntungkan Saat AS Mengalami Gagal Bayar
Tribunnews/JEPRIMA
Petugas merapikan berbagai koleksi perhiasan pada acara grand opening Sinar Fajar Signature di Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (18/4/2022). Investor disarankan menaruh asetnya dalam emas jika Amerika Serikat benar-benar gagal bayar utang. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis pasar modal mengatakan, harus ada antisipasi yang dilakukan dalam menghadapi pergerakan dolar Amerika Serikat (AS) yang tidak menentu jelang keputusan gagal bayar atau tidaknya AS pekan depan.

Untuk investor, dia menyarankan untuk menaruh asetnya dalam emas jika Negeri Paman Sam benar-benar gagal bayar utang.

"Kalau gagal bayar terjadi tentu emas, tapi sekarang nggak jadi. Jadi, kita was-was dulu, pasca kenaikan Fed rate harusnya pasar saham lebih positif," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Jumat (2/6/2023).

Dari sisi kebijakan makro, Bank Indonesia (BI) disarankan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin (bps) jika Bank Sentral AS atau The Fed melakukan hal serupa dalam keputusan rapat pertengahan Juni nanti.

"BI mungkin perlu menaikkan suku bunga 25 bps bila The Fed kembali menaikkan 25 bps di Juni," katanya.

Dihubungi terpisah, dosen sekaligus praktisi pasar modal Lanjar Nafi menyarankan untuk kurangi aset dalam bentuk Greenback.

Berita Rekomendasi

"Antisipasi yang harus dilakukan mengurangi portofolio aset dalam bentuk dolar AS," katanya.

Baca juga: Jepang dan China Akan Merugi Jika Amerika Gagal Bayar Utang, Nilai Tukar Rupiah Bisa Tembus Rp15.000

Kemudian jika Amerika nantinya gagal bayar utang, dia menambahkan, instrumen emas bisa dijadikan investasi yang cocok bagi investor.

Baca juga: Dapat Dukungan Senat, Pemerintah AS Akhirnya Terhindar dari Risiko Gagal Bayar Utang

"Apabila sentimen di atas terjadi, tentu aset yang lebih aman seperti emas akan dibanjiri peminat. Setelah itu, aset-aset negara berkembang akan kembali disukai investor global," pungkas Lanjar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas