JPMorgan Tutup 21 Cabang Republic Bank yang Bangkrut Pasca Akuisisi
Lembaga keuangan top JPMorgan Chase resmi menutup 21 dari 84 kantor cabang First Republic yang ada di seluruh Amerika Serikat pada Jumat (2/6/2023).
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Lembaga keuangan top JPMorgan Chase Bank resmi menutup 21 dari 84 kantor cabang First Republic Bank yang ada di seluruh Amerika Serikat pada Jumat (2/6/2023).
Penutupan ini dilakukan pasca JPMorgan memenangkan lelang dengan membayarkan tagihan 10,6 miliar dolar AS kepada lembaga penjamin simpanan, Federal Deposit Insurance Corp (FDIC) AS atas akuisisi First Republic Bank yang bangkrut akibat krisis likuiditas.
Juru bicara JPMorgan menuturkan, penutupan cabang tersebut dilakukan untuk mengintegrasikan bank gagal tersebut ke dalam operasional perusahaan, terlebih pasca diakuisisi ke 21 cabang First Republic Bank itu terus mencatatkan penurunan transaksi.
Baca juga: Dicaplok JPMorgan Chase & Co, First Republic Bank Segera Disuntik Dana 10,6 Miliar Dolar AS
Khawatir ancaman ini akan semakin membuat bisnis keuangan First Republic berkontraksi, JPMorgan akhirnya memilih untuk menutup seperempat kantor cabang Republic Bank untuk menstabilkan laba perusahaan ditengah ancaman krisis yang tengah melanda perekonomian Amerika.
“Lokasi ini memiliki volume transaksi yang relatif rendah dan umumnya berada dalam jarak berkendara singkat dari kantor First Republic lainnya,” kata juru bicara tersebut.
Pasca penutupan ini nantinya sekitar 100 karyawan First Republic Bank yang terdampak ditawari penugasan transisi selama enam bulan. Setelah melewati fase tersebut, mereka berhak melamar posisi lain di layanan JPMorgan, seperti yang dikutip dari Reuters.
Lebih lanjut sebelum JPMorgan menutup 21 Cabang Republic Bank, JPMorgan Chase telah melakukan pemangkasan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.000 karyawan First Republic Bank, pada Kamis (26/5/2023).
"Kami sudah transparan dengan karyawan mereka dan menepati janji kami untuk memperbarui status pekerjaan mereka dalam 30 hari," ujar JPMorgan dalam pernyataan resminya.
"Kami menyadari bahwa mereka berada di bawah tekanan dan ketidakpastian sejak Maret dan berharap hari ini akan membawa kejelasan dan penyelesaian,” tambah juru bicara JPMorgan.
Kendati PHK yang dilakukan JPMorgan berpotensi menambah jumlah pengangguran di Amerika, namun bank kondang itu mengatakan bahwa karyawan korban PHK akan menerima gaji dan tunjangan selama 60 hari.
Sebelum isu PHK mencuat, kepala keuangan JPMorgan sempat menyinggung rencana untuk melakukan PHK besar – besaran menyusul langkah perbankan top global lainnya.
Seperti Morgan Stanley, Capital One serta Credit Suisse yang telah lebih dulu memecat ratusan pekerja pada awal tahun ini usai dilanda krisis likuiditas dampak dari sikap hawkish The Fed yang mengerek naik suku bunga acuan ke level tertinggi.