Produktivitas Ubi Cilembu Kelompok Tani Sumedang Naik 35,29 Persen
Dengan metode demplot, petani bisa melihat dan mendapatkan pengalaman langsung metode bercocok tanam yang lebih tepat dengan pendekatan baru.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Demplot kini menjadi salah satu pilihan menarik untuk mengedukasi petani agar bisa meningkatkan produktivitas tanaman pangannya.
Dengan metode demplot, petani bisa melihat dan mendapatkan pengalaman langsung metode bercocok tanam yang lebih tepat dengan pendekatan baru sehingga hasil panenan meningkat dengan melibatkan penyuluih pertanian.
Strategi ini juga diterapkan ke kelompok tani di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Berkat penerapan metode ini, produktivitas ubi cilembu di Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang, meningkat tajam hingga 35,29 Persen.
Baca juga: Pupuk Tiruan Beredar Jelang Musim Tanam, Petani Diminta Tak Tergiur dengan Harga Murah
Metode demplot ini diterapkan oleh Petrokimia Gresik dan peningkatan hasil panennya dibuktikan di program Panen Raya Demplot Komoditas Ubi di Desa Cilembu, baru-baru ini.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo yang diwakili oleh Senior Vice President (SVP) Transformasi Bisnis Petrokimia Gresik, Eko Suroso membeberkan, rata-rata produktivitas ubi cilembu dari Kelompok Tani Pangkalan yang menjadi mitra demonstration plot (demplot) sebelumnya 20,03 ton/hektare.
"Dengan menggunakan pupuk komersil Petrokimia Gresik serta pendampingan ahli dari Petrokimia Gresik, hasil panennya meningkat menjadi 27,01 ton per hektare," ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip Jumat, 2 Juni 2023.
"Dari demplot ini ada peningkatan produktivitas sekitar 7,07 ton setiap Hektarenya, atau setara dengan 35,29 persen. Banyaknya hasil panen ini akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan petani," beber Eko.
Eko menjelaskan, pupuk komersil Petrokimia Gresik yang diaplikasikan pada program demplot ini yaitu ZA Plus dan NPK Phonska Plus.
Menurut Eko, ZA Plus merupakan pupuk alternatif yang ditawarkan Petrokimia Gresik untuk petani yang masih membutuhkan pupuk ZA, mengingat saat ini sudah tidak masuk dalam skema subsidi.
Begitu juga dengan Phonska Plus, menjadi solusi bagi petani yang membutuhkan pupuk NPK, mengingat alokasi pupuk NPK bersubsidi yang terbatas, dan hanya diperuntukkan bagi sembilan komoditas saja sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022, dan komoditas ubi tidak termasuk dalam tanaman yang berhak mendapatkan subsidi.
Eko menyebutkan, kedua produk tersebut memiliki khasiat yang akan sangat membantu meningkatkan produktivitas tanam dan kesejahteraan petani. Pupuk ZA Plus diperkaya dengan tambahan unsur hara micro yaitu Zinc sebesar 1.000 ppm.
Berdasarkan uji efektivitas, penggunaan pupuk ZA Plus dapat meningkatkan warna, aroma, rasa, dan memperbesar umbi sehingga sangat cocok untuk komoditas ubi cilembu.
Sementara Phonska Plus memiliki kandungan Zinc yang dapat memperbanyak umbi serta diperkaya Sulfur yang dapat meningkatkan kualitas dan daya simpan hasil panen.
"Kami berharap budidaya demplot ini bisa diduplikasi oleh petani ubi cilembu lainnya di Sumedang agar semakin banyak lagi petani yang merasakan manfaat dari pupuk pengembangan Petrokimia Gresik," tandas Eko.
Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan usai mengikuti panen raya demplot berharap program kerja sama antara petani ubi cilembu dengan Petrokimia Gresik terus berkelanjutan.
Dia mengatakan, Pemkab Sumedang akan segera menindaklanjuti untuk bekerjasama dengan Petrokimia Gresik guna menjamin ketersediaan pupuk dan keterjangkauan harga para petani khususnya di Desa Cilembu.
“Saya juga berharap Petrokimia Gresik meneliti pupuk apa yang lebih cocok buat diberikan kepada para petani ubi cilembu ini. Sehingga hasilnya nanti lebih meningkat lagi, karena sekarang permintaan ubi cilembu ini sangat meningkat,” kata dia.