KKP Bangun Kawasan Budidaya Rumput Laut Modelling di Wakatobi yang Diklaim Lebih Ramah Lingkungan
Kawasan ini akan menjadi modelling bagi budidaya rumput lainnya, sama seperti Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) Kebumen.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, KEBUMEN - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah menggodok rencana pembangunan kawasan budidaya rumput laut percontohan (modelling) di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, kawasan budidaya ini akan dibangun di atas lahan seluas 400 hektar.
"Itu yang kita kembangkan di Wakatobi lalu kemudian kita undang investor untuk selain budidaya sampai industri di situ. Kurang lebih sekitar 400 hektar luasannya yang menurut kita itu cukup untuk jadi satu model," katanya ketika ditemui di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Selasa (6/6/2023).
Baca juga: Hilirisasi Rumput Laut Digenjot di Perbatasan Indonesia-Malaysia
Trenggono menuturkan, kawasan ini akan menjadi modelling bagi budidaya rumput lainnya, sama seperti Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) Kebumen.
"Kita ingin bikin modelling yang seperti ini (BUBK Kebumen), tapi dalam kerangka rumput laut," ujarnya.
KKP juga akan berupaya agar kawasan budidaya rumput laut di Wakatobi lebih ramah lingkungan dibanding yang di Nunukan.
"Jadi, kalau kalian lihat di Nunukan masih pakai botol plastik terus sekali panen, plastiknya dibuang jadi menumpuk gitu. Nah, kita sudah bikin di Wakatobi pakai batok kelapa. Jadi, bisa bikin beberapa kali pakai, lalu kemudian juga ramah lingkungan karena tidak menjadi micro plastik," kata Trenggono.
Meski harga perpindahan dari botol plastik ke batok kelapa akan lebih mahal, ia yakin untuk jangka panjangnya dapat lebih murah.
"Sudah kita hitung kalau sekali beli mahal, tetapi untuk jangka waktunya itu jatuhnya lebih murah," ujar Trenggono.
Rencananya, kawasan budidaya rumput laut ini akan dibangun pada tahun ini.