Akademisi: Ekspor Pasir Laut Berpotensi Tenggelamkan Pulau di Teluk Jakarta
Pengerukan pasir di dalam laut juga bakal menghentikan proses fotosintesis yang akhirnya menyebabkan penurunan produktivitas ikan.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekolog Institut Pertanian Bogor (IPB) Zulhamsyah Imran menyatakan, pulau yang tersebar di teluk Jakarta berpotensi bakal tenggelam jika kebijakan ekspor pasir laut lakukan.
Hal itu dia sampaikan saat diskusi publik 'Pemenuhan Hak Asasi Warga Negara Terhadap Lingkungan Yang Baik dan Sehat di Wilayah Laut dan Pesisir' secara virtual, Minggu (11/6/2023).
"Besarnya pulau-pulau yang ada di teluk Jakarta itu akan dibayar tenggelam. Maluku Utara Mungkin banyak pulau kecil. Kalau di sana dilakukan penambangan pasir laut, akan tenggelam," kata Zulhamsyah.
Baca juga: Trenggono Bantah PP Pengelolaan Hasil Sedimentasi Picu Eksploitasi Besar-besaran Pasir Laut
Menurut Zulhamsyah, pengerukan pasir di dalam laut juga bakal menghentikan proses fotosintesis yang akhirnya menyebabkan penurunan produktivitas ikan. Bahkan, hal itu merugikan nelayan.
"Yang terjadi adalah terakhir menurunnya produktivitas primer dan menurunnya produktivitas dan tersier dalam hal ini adalah ikan. Menurunnya produktivitas dari nelayan untuk menangkap ikan karena ikan sudah tidak ada," jelasnya.
Kata Zulhamsyah, dampak lain yang bakal terjadi adalah pertumbuhan mangrove di pulau-pulau bakal terancam rusak. Hal itu justru menimbulkan abrasi. Bahkan, dampak ekspor pasir laut ini diprediksi akan menenggelamkan kota.
"Artinya ini roboh akibatnya apa abrasi karena bisa ditarik ya. Karena proses arus balik harus kemudian menghantam langsung pantai kemudian dia akan mengambil pasir dan akan mengisi lobang. Karena pasir ini kan relatif menuju keseimbangan selalu begitu," tegasnya.
"Di main land dan juga begitu, mungkin juga kita bicara bahwa akan terjadi banjir rob akan terjadi yang namanya kota tenggelam. Itu tinggal menunggu waktu saja dipercepat dengan proses ini," lanjut dia.
Di sisi lain, Zulhamsyah memaparkan, setidaknya 24 pulau kecil telah tenggelam sejak 2005 silam, imbas dari kebijakan ekspor pasir laut yang saat itu digaungkan oleh pemerintah.
Menurutnya, kebijakan ekspor pasir laut hanya akan merugikan negara dan menguntungkan kelompok kapitalis.
"Apakah kita akan menenggelamkan lagi pulau-pulau kita, kita pindahkan pasir kita ke negara lain kemudian kita menghabisi pulau-pulau kita," ujar dia.
"Apakah kita pernah berpikir itu bahwa negara akan rugi gitu dengan kita hanya berpikir sesaat untuk kepentingan kelompok orang kapitalis begitu, ini perlu kita perhatikan," sambungnya.