Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah Papua Barat Didorong Ikut Pelatihan
Paulus Waterpauw mendorong pelaku usaha mikro kecil khususnya di Papua Barat agar mengikuti pelatihan usaha untuk meningkatkan kualitas produk mereka
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendapatan keluarga menjadi faktor paling penting dalam mengatasi persoalan tingkat kemiskinan
Hal itu ditekankan Pj Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw dalam acara hybrid Bangga Buatan Indonesia: Ayo Papua Barat Mendunia yang digelar Tribun Network, Senin (12/6/2023).
Waterpauw mendorong pelaku usaha mikro kecil khususnya di Papua Barat agar mengikuti pelatihan usaha untuk meningkatkan kualitas produk mereka.
Baca juga: Peran Rumah BUMN Solo bagi UMKM, Jadi Rumah Kedua hingga Kembangkan Kapasitas Usaha
Dia meyakini ketika pendapatan keluar cukup tinggi dan dikelola secara teratur maka mereka bisa keluar dari lingkungan kemiskinan itu sendiri.
"Itu sebabnya kita harus memberikan perhatian yang sungguh-sungguh kepada pembangunan usaha mikro kecil dan menengah," ujar Waterpauw.
Gubernur Waterpauw ingin memastikan pelaku usaha mikro kecil dan menengah bisa ikut serta dalam pembinaan agar dapat bersaing hingga naik kelas.
Dalam catatannya, pelaku usaha yang dibina Bank Indonesia ada sekitar 250 sedangkan yang sudah dinyatakan terverifikasi dan lolos baru 55 pelaku usaha.
"Di dataran tinggi pegunungan Arfak petani kita sebenarnya bisa menghasilkan produk-produk hortikultura yang diperlukan masyarakat di perkotaan misalnya kentang, wortel, bawang merah, bawang putih, dan juga bawang daun," katanya.
Gubernur Waterpauw memandang produk hortikultura dari Papua Barat lebih unggul karena bersifat organik dan baik untuk kesehatan.