BPS Catat Harga Komoditi Andalan Indonesia Alami Penurunan, Apa Saja?
BPS menyampaikan beberapa catatan peristiwa yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan perdagangan komoditas dan neraca dagang pada Mei 2023.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan beberapa catatan peristiwa yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan perdagangan komoditas dan neraca dagang pada Mei 2023.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Edy Mahmud membeberkan beberapa perkembangan harga dari komoditi unggulan Indonesia di tingkat global alami penurunan harga.
"Pada bulan Mei tahun 2023, secara umum kita bisa melihat, bahwa harga beberapa komoditi unggulan kita mengalami penurunan baik secara bulanan maupun secara tahunan," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (15/6/2023).
Dia mengungkapkan, harga batu bara misalnya turun 17,4 persen secara bulanan dan minyak kelapa sawit turun 7,08 persen secara bulanan.
Selain itu, secara bulanan harga bijih besi turun 10,4 persen, nikel turun 8,05 persen, gas alam turun 0,68 persen, dan minyak mentah turun 10,11 persen.
Lebih lanjut, Edy menambahkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan mencapai Rp15.000 per dolar AS.
"Pada bulan Mei tahun 2023, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menunjukkan trend pelemahan. Per 31 Mei tahun 2023, nilai tukar ditutup pada level Rp15.003 per dolar AS dengan rata-rata kurs sepanjang Mei 2023 sebesar Rp14.827 per dolar AS," pungkasnya.