Inflasi AS Melandai, The Fed Ketok Palu Tahan Kenaikan Suku Bunga Acuan di Level Terendah
Bank sentral Amerika Serikat, The Fed, secara mengejutkan menahan kenaikan suku bunga acuan di level 5,0-5,25 persen, terendah selama bulan Juni 2023.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Bank sentral Amerika Serikat, The Fed, secara mengejutkan menahan kenaikan suku bunga acuan di level 5,0-5,25 persen, terendah selama bulan Juni 2023.
Pelonggaran ini merupakan kali pertama yang dilakukan bank sentral AS, setelah 10 bulan terakhir The Fed memperketat kebijakan moneter dengan mengerek naik suku bunga acuan.
Dimulai dari Maret tahun lalu The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga 25 basis poin, kemudian di bulan Mei 2022 The Fed memperketat kebijakan dengan membawa suku bunga ke kisaran 50 basis poin.
Melanjutkan kenaikan di bulan sebelumnya selama Juni, Juli, September, dan November The Fed kembali memacu suku bunga dengan masing – masing dinaikan sebesar 75 persen, serta 50 basis poin di Desember 2022 dan 25 bps pada Januari, Februari Maret dan Mei 2023.
Pelonggaran suku bunga dilakukan The Fed setelah pertumbuhan ekonomi AS dan pasar kerja terus menunjukan sinyal pemulihan, bertahan lebih baik dari yang diharapkan di bawah beban pengetatan kebijakan moneter agresif tahun lalu.
Per Juni 2023, Departemen Tenaga Kerja AS per Mei 2023 merilis data inflasi Amerika yang turun jadi 4 persen. Terendah dalam 2 tahun terakhir.
Meski penurunan ini menjadi sinyal kesuksesan The Fed dalam menekan lonjakan inflasi ditengah ancaman gagal bayar utang yang belakangan menghantui perekonomian AS.
Baca juga: Inflasi AS Turun ke 4 Persen, Terendah dalam 2 Tahun Terakhir
Sayangnya dalam pertemuan resminya, ketua The Fed Jerome Poweel menegaskan bahwa pelonggaran ini hanya sementara. Nantinya di pertemuan selanjutnya The Fed akan kembali memperketat suku bunga acuan untuk menurunkan laju inflasi hingga 2 persen .
"Komite bersiap untuk menyesuaikan stance kebijakan moneter sesuai kebutuhan jika risiko meningkat dan bisa menghambat pencapaian target komite," tulis The Fed.
Harga minyak turun
Imbas rencana kenaikan suku bunga di pertemuan selanjutnya, harga minyak dunia dilaporkan mulai mengalami penurunan harga akibat dibayangi rencana kenaikan suku bunga The Fed.
Baca juga: Inflasi AS Hingga Neraca Dagang Indonesia Jadi Perhatian Investor Pekan Ini
Tercatat selama perdagangan Minyak mentah untuk jenis Brent merosot 1,09 dolar AS atau 1,47 persen menjadi 73,20 per barel AS. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berada di 68,27 dolar AS per barel setelah turun 1,15 dolar AS atau 1,66 persen pada perdagangan Kamis pagi (15/6//2023)