Hippindo Harapkan Kebijakan Pemerintah yang Lebih Pro Bisnis, Ingin Perizinan Impor Dipermudah
Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) berharap agar kebijakan pemerintah lebih pro bisnis.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) berharap agar kebijakan pemerintah lebih pro bisnis.
Artinya, kebijakan pemerintah diharapkan tidak mempersulit jalannya bisnis para pelaku usaha di industri ritel.
Harapan yang diungkapkan oleh Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah itu tak lepas dari industri ritel yang saat ini tengah dalam proses pemulihan pasca diserang pandemi Covid-19.
Baca juga: BRI Tawarkan Diskon Belanja di Seluruh Outlet Ritel Sogo
"Kalau lihat trend-nya, (industri ritel) akan naik perlahan asal kebijakannya pro bisnis. Dalam arti, tidak mempersulit bisnis. Perizinan gampang," kata Budihardjo di Jakarta, dikutip Jumat (16/6/2023).
Ia kemudian memberi sebuah contoh bagaimana restoran Jepang akan sangat diuntungkan bila diberikan perizinan yang lebih mudah.
"Contohnya restoran. Misalnya restoran Jepang. Tidak semua bahan bumbunya ada di Indonesia. Kalau bumbunya harus impor ya harus dikasih izin," ujar Budihardjo.
"Jadinya harus impor karena bahan baku atau bahannya belum diproduksi di Indonesia," lanjutnya.
Budihardjo meyakini apabila perizinan ini dipermudah, beserta kebijakan yang pro bisnis, industri retail dapat bangkit.
"Pasti retail akan bangkit. Izin dan kebijakan yang digunakan oleh pelaku usaha yang benar," katanya.
Baca juga: Dalih Efisiensi, Perusahaan Ritel GAP PHK Lebih dari 500 Karyawan
Kondisinya saat ini, kata Budihardjo, peritel tengah menikmati tren positif yang selama tiga tahun lalu tak dapat mereka rasakan karena pandemi Covid-19.
"Penjualan ritel saat ini naik terus perlahan-lahan. Jadi, membaik terus. Lebaran 2023 terbaik setelah tiga tahun jelek. Trennya positif," ujarnya.