Inalum Fokus dan Kebut Hilirisasi Aluminium, Ini Sederet Upayanya
Saat ini Inalum fokus pada pengembangan operasional di ekosistem hilirisasi aluminium nasional.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum menegaskan untuk berfokus dan menggenjot akselerasi pengembangan hilirisasi nasional, khususnya pada komoditas aluminium.
Direktur Utama Inalum, Danny Praditya mengatakan, hal ini sejalan dengan upaya Pemerintah yang mendorong hilirisasi pada produk-produk mineral agar memberikan nilai tambah bagi negara.
"Kami saat ini fokus mengakselerasi hilirisasi aluminium dan peningkatan jumlah produksi hingga double capacity. Kami juga berterima kasih dan mohon dukungan kepada seluruh pemangku kepentingan hal tersebut bisa segera tercapai dan memberikan manfaat yang berkelanjutan,” ujar Danny dalam pernyataannya, Jumat (16/6/2023).
Baca juga: Asosiasi Industri Alumunium Indonesia Resmi Dibentuk, Menperin: Energi Baru Hilirisasi
Menghadapi 2023, lanjut Danny, saat ini Inalum fokus pada pengembangan operasional di ekosistem hilirisasi aluminium nasional. Baik dalam hal pengembangan lingkup rantai pasok aluminium maupun pengembangan green energy atau energi hijau.
Inalum berkomitmen untuk menjadi pemimpin pasar pada sektor komoditas aluminium dan meningkatkan pangsa pasar.
Sekaligus akan melakukan aksi korporasi lanjutan dalam hal peningkatan modal dan dana usaha.
Beberapa aksi korporasi atau upaya tengah dilakukan Perusahaan dalam rangka peningkatan kapasitas produksi sebagai respon atas tingginya potensi pasar aluminium nasional yang saat ini memiliki permintaan hingga 1 juta ton.
Proyek-proyek tersebut antara lain, proyek Upgrading Teknologi Tungku Reduksi yang akan selesai pada tahun 2023, kemudian optimalisasi Smelter Kuala Tanjung yang ditargetkan akan meningkatkan kapasitas produksi di tahun 2024-2025.
Selain itu, ada pula pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery di Mempawah, dan Proyek Diversifikasi Aluminium Remelt IAA.
Danny juga membeberkan, perusahaan juga sukses meningkatkan pendapatan secara positif sepanjang 2022, serta menciptakan pertumbuhan perusahaan berkelanjutan dalam kurun waktu 2020-2022.
Danny menyebutkan, kinerja positif tersebut merupakan hasil kerja keras seluruh keluarga besar Inalum sekaligus efek dari harga komoditas di market yang sangat kompetitif.
Ia berharap kinerja positif ini bisa membantu Inalum dalam percepatan produksi hingga double capacity sehingga bisa lebih cepat memberikan kontribusi maksimal kepada Indonesia.
“Kita bersyukur bisa agile melawan pandemi dan kinerja positif ini merupakan bukti kinerja dan kerja keras kami semua. Pun kami bersyukur harga komoditas di market selalu kompetitif yang akhirnya bisa memberikan kami laba yang cukup baik," pungkas Danny.