Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pemerintah Impor Beras 1 Juta Ton Beras Dari India, Tak Siap Hadapi El Nino?

Hal ini sebagai antisipasi cuaca ekstrem kemarau panjang atau El Nino yang diperkirakan bakal melanda tanah air tahun ini.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pemerintah Impor Beras 1 Juta Ton Beras Dari India, Tak Siap Hadapi El Nino?
dok. Kementan
Pemerintah akan kembali mengimpor beras sebanyak 1 juta ton 

Meski begitu ia menjelaskan bahwa impor ini dilakukan secara terukur, sehingga tidak akan mempengaruhi harga di tingkat petani dan bisa menstabilkan harga beras di dalam negeri.

"Kita impor pun tidak ada pengaruh ke harga petani, karena kita tidak akan intervensi besar-besaran di lapangan karena biar tidak jadi masalah dan berdampak ke petani (harga beras)," jelas Buwas.

Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPR Slamet mengkritik serapan beras Bulog yang hanya sedikit, padahal telah panen raya. Menurut perhitungannya, serapan Bulog dari petani dalam negeri tidak sampai 1 persen.

"Kalau terserap, yang terserap itu hanya 0,006 persen, mohon dikoreksi. Ini fakta ya, jangan sampai kita menyalahkan produksi di lapangan enggak ada, ternyata Bulog menyerapnya sampai bulan ini paling tidak hanya 0,006 persen, enggak sampai 1%," kata Slamet kepada Buwas saat RDP di DPR RI, Senin (5/6).

Slamet mengatakan sebenarnya bukan serta merta menyalahkan Bulog. Ia hanya khawatir sedikitnya penyerapan mengakibatkan Indonesia jadi terus menerus impor.

Pemerintah Tak Siap

Sementara itu pengamat pertanian Center of Reform on Economic (CORE) Eliza Mardian menilai, kebijakan pemerintah menambah kuota impor beras ini menunjukan bahwa pemerintah tidak siap dalam mengantisipasi dampak El-Nino pada komoditas padi.

BERITA TERKAIT

"Adanya prediksi El-Nino ini sudah jauh-jauh di sounding. Mestinya pemerintah gerak cepat," kata Eliza pada Kontan.co.id, Jum'at (16/6).

Menurut Eliza, penambahan kuota impor ini merupakan langkah instan pemerintah dalam merespons El-Nino. Padahal seharusnya pemerintah bisa menyiapkan langkah antisipasi yang kaitanya untuk peningkatan produksi padi jauh-jauh hari.

Misalnya dengan memastikan irigasi, bendungan air, dan embung hingga pompa termasuk kebutuhan solarnya untuk mengalirkan air ke sawah-sawah petani agar padi tetap terjaga produksinya.

Menurutnya, pengurangan jumlah subsidi solar turut menjadi masalah yang harus dihadapi petani saat el-nino. Karena jumlahnya yang terbatas, sementara kebutuhan akan solar untuk pompa air tidaklah sedikit.

"Tentu pengurangan subsidi BBM akan berdampak kepada kenaikan biaya produksi," jelas Eliza.

Ia bilang, pemerintah seharusnya juga memberikan subsidi solar untuk menjaga daya beli petani. Sehingga petani bergairah untuk melakukan tanam padi dan dampak el-nino dapat teratasi.

"Karena setiap kali akan diumumkan impor harga gabah bisa langsung turun du pasaran. Tentu ini akan memukul petani," pungkas Eliza.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan Kementerian Perdagangan sudah melakukan penandatanganan kerjasama bersama India terkait penambahan kuota 1 juta impor beras.

Sehingga beras tersebut bisa langsung didatangkan sewaktu-waktu saat cadangan beras pemerintah (CBP) menipis. (Kontan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas