Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Krakatau International Port Jadi Pintu Masuk Raw Material untuk Produksi 30 Juta Ton Baja

Dirut Krakatau International Port (KIP) Akbar Djohan mengatakan, ekosistem industri di Cilegon sudah sangat mapan.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Krakatau International Port Jadi Pintu Masuk Raw Material untuk Produksi 30 Juta Ton Baja
Reynas Abdila/Tribunnews.com
Direktur Utama PT Krakatau Bandar Samudera atau yang dikenal Krakatau International Port (KIP) Akbar Djohan di kantor Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Kamis (22/6/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Krakatau Bandar Samudera atau yang dikenal Krakatau International Port (KIP) Akbar Djohan mengatakan, ekosistem industri di Cilegon sudah sangat mapan.

Hal ini sejalan dengan keberadaan KIP sebagai pelabuhan yang fokus kapal muatan curah.




"Pelabuhan kita menjadi gateway atau pintu masuk dari pada distribusi untuk mensupport mulai dari raw material industri terkait bahkan hasilnya industri tersebut didistribusikan domestik hingga internasional," kata Akbar saat bincang-bincang di kantor Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Kamis (22/6/2023).

Baca juga: Krakatau Sarana Properti Kembangkan Konsep Urban Valley

Dia menuturkan Krakatau Steel sebagai induk perusahaan penghasil baja dalam setahun dapat memproduksi empat juta ton.

Menurutnya, produk satu juta ton baja itu membutuhkan raw material sebanyak tiga kali lipat.

"Artinya dalam satu juta ton produksi baja perlu tiga juta raw material yang masuk melalui KIP, baik itu mulai dari mineral atau iron ore, batu bara, dan ada kapur," urai Akber.

BERITA TERKAIT

Pemerintah pun menargetkan 10 juta ton baja dari klaster baja setiap tahunnya sampai 2030.

Akbar menyebut capaian 10 juta tersebut akan berdampak sangat besar terhadap raw material yang masuk melalui KIP.

"Berarti traffic raw material yang akan masuk 30 juta ton per tahun. Inilah captive market yang dimiliki oleh KIP," ujar dia.

Lalu, pihaknya juga punya fasilitas integrated warehouse atau berupa infrastruktur yang menampung bahan makanan.

Menurut Akbar, infrastruktur ini dapat mendorong ketahanan pangan nasional.

"Baik itu gandun, soybean, jagung yang bersifat biji-bijian terbesar ada di pelabuhan kami, kapasitasnya sebesar 200 ribu kubik meter," ucapnya.

KIP sanggup melakukan bongkar muat khusus bahan makanan sebesar 20 ribu ton per hari.

"Jadi asumsinya kalau kapal itu hanya memuat 60 ribu ton dapat selesai tiga hari sehingga kecepatan layanan dan wasting time kapal bisa kita jamin tidak terjadi demurrage (biaya kelebihan berlabuh, red)," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas