Softbank PHK Lagi 13 Persen Karyawan Vision Fund
SoftBank Group Corp kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 13 persen karyawan atau sekitar 45 staf di bisnis Vision Fund.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – SoftBank Group Corp kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 13 persen karyawan atau sekitar 45 staf di bisnis Vision Fund.
“Sekitar 13 persen karyawan SoftBank dari tim Vision Fund akan terpengaruh efisiensi pada pekan ini,” jelas sumber kepercayaan Bloomberg yang mengetahui masalah tersebut.
Baik pihak SoftBank maupun juru bicara Vision Fund masih menolak untuk memberikan pernyataan terkait PHK yang akan dilakukan perusahaan teknologi asal Jepang itu.
Menurut informasi yang beredar nantinya PHK tersebut akan menyasar para pegawai di cabang Amerika.
PHK dilakukan SoftBank usai unit bisnis Vison Fund terus merugi hingga tembus 970 miliar yen atau 7,2 miliar dolar AS selama Januari hingga 31 Maret 2023.
Imbas kemerosotan tersebut, dana investasi SoftBank yang didirikan Masayoshi Son pada 2017 juga ikut anjlok menjadi 30,3 miliar dolar AS. Serangkaian tekanan itu yang mendorong SoftBank untuk memangkas staf di unit investasi Vision Fund.
Pemangkasan karyawan bukan kali pertama yang dilakukan Softbank. Sebelumnya pada awal Juni lalu Konglomerat asal Jepang ini telah memecat 30 persen karyawan yang ada di unit bisnis investasi Vision Fund di cabang Amerika.
Kemudian di September tahun lalu Softbank juga dilaporkan telah melakukan PHK pada 150 staff akibat valuta asing yang merugi sebesar 6 miliar dolar AS, sebagai imbas dari adanya pelemahan nilai yen terhadap penguatan greenback.
Baca juga: SoftBank akan Jual Hampir Semua Sahamnya di Alibaba
Sejumlah cara telah dilakukan Softbank untuk mengurangi pembengkakan kerugian, seperti menjual sahamnya di Alibaba Group Holding Ltd. senilai 7,2 miliar dolar AS melalui kontrak berjangka prabayar.
SoftBank juga turut menarik diri dan mengurangi aktivitas investasinya di bisnis chip, milik perusahaan Arm yang berbasis di Cambridge, Inggris.
Baca juga: Saham Softbank Ambles 12 Persen Gara-gara Merugi dan Kegagalan Buyback
Namun cara ini ternyata belum cukup mampu menekan pembengkakan arus keluar perusahaan, hingga akhirnya pendiri SoftBank Masayoshi Son Westpac memberikan isyarat untuk melakukan efisiensi pegawai secara besar – besaran ditengah ancaman resesi.
“Saya tahu ini mungkin bukan cara bagi pemegang saham untuk mengatasi hal ini, tetapi saya pikir cara ini dapat mengurangi kerugian di unit Vision Fund,” jelas Son.
Pasca Softbank mengumumkan pemangkasan karyawan, saham perusahaan di bursa perdagangan Tokyo dilaporkan terjun bebas hingga anjlok sebanyak 1,8 persen, Kamis (22/6/2023).