LPDB-UMKM Teken Kerjasama dengan SGN di Penyediaan Modal untuk Petani Tebu
LPDB-KUMKM bersinergi dengan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) menyiapkan permodalan untuk petani tebu.
Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) bersinergi dengan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) menyiapkan permodalan untuk petani tebu.
Sinergi tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Senin di Surabaya beum lama ini.
Aris Toharisman, Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) mengatakan, modal kerja menjadi kebutuhan mitra petani tebu.
Untuk itu SGN bersinergi dengan LPDB KUMKM untuk alternatif pembiayaan bagi petani tebu, harapannya budidaya tebu dapat terlaksana dengan optimal dan produktivitas meningkat, sehingga efeknya pada peningkatan tingkat kesejahteraan petani tebu.
"Tentu saja ini semua dalam konteks mendukung pencapaian program ketahanan pangan komoditi gula nasional," terang
LPDB-KUMKM sebagai lembaga yang menyalurkan pembiayaan kepada koperasi memberikan dukungan kepada para koperasi-koperasi petani tebu di bawah kemitraan SGN sehingga mampu mengakselerasi kemandirian gula nasional.
"LPDB adalah perpanjangan tangan dari pemerintah punya tanggungjawab moral meningkatkan ketahanan pangan di bidang gula dan SGN merupakan industri gula, sehingga MOU hari ini tindak lanjut dari beberapa pertemuan sebelumnya, petani dapat memanfaatkan program LPDB melalui koperasinya masing-masing. Harapannya supaya kesejahteraan petani meningkat," jelas Supomo Direktur Utama LPDB-KUMKM.
Pihaknya menyampaikan kerjasama yang akan dilakukan bukanlah hal baru, sebelumnya LPDB-KUMKM sudah pernah melakukan pembiayaan terhadap koperasi petani tebu di PG Semboro.
Baca juga: Dengan Dana Bergulir, KSP Mitra Usaha Mandiri Tingkatkan Produktivitas Petani Tebu
Menurutnya, saat ini SGN memiliki infrastruktur untuk bisa memonitor perkembangan kemajuan pekerjaan ditingkatkan petani atau manajemen tanam komoditi tebu dengan sistem e-farming sehingga akan memperkecil risiko kalau pembiayaan tersebut tidak digunakan sebagaimana semestinya.
"Kami sudah pernah melakukan pembiayaan terhadap koperasi petani di PG Semboro, sehingga diskusi kami dengan tim SGN tinggal penyempurnaan, tujuannya untuk mensejahterakan UKM diantaranya petani tebu”, ujar Supomo lebih lanjut.
Selanjutnya kesepahaman bersama ini akan diimplementasikan dalam bentuk kerja sama yang lebih konkret dengan melibatkan koperasi petani tebu binaan SGN di masing-masing wilayah.
SGN memiliki lebih dari 28 ribu petani tebu mitra yang bisa mengakses program pembiayaan dari LPDB-KUMKM tersebut.
Baca juga: Tiga Tahun Meriset, Unicharm Sukses Manfaatkan Ampas Tebu untuk Bahan Baku Bio Material
"MoU ini akan kami implementasikan dalam bentuk kerja sama yang lebih konkret, kami menyambut baik ini karena tentu saja kelancaran pendanaan petani tebu akan sangat berdampak kepada SGN, oleh karena itu kami memberikan dukungan penuh agar prosesproses terkait dengan pembiayaan kepada petani tebu yang tergabung dalam koperasi petani tebu ini berjalan lancar," pungkas Aris Toharisman.
Hingga saat ini setidaknya 28 pabrik gula SGN melaksanakan aktivitas giling tebu tahun 2023, yakni PG Bunga Mayang, PG Cinta Manis, PG Sragi, PG Mojo, PG Rendeng, PG Lestari, PG Sudhono, PG Poerwodadie, PG Redjosarie, PG Pagottan, PG Tjoekir, PG Meritjan, PG Pesantren Baru, PG Ngadiredjo, PG Modjopanggoong, PG Kremboong, PG Gempolkrep, PG Djombang Baru, PG Kedawoeng, PG Wonolangan, PG Gending, PG Djatiroto, PG Semboro, PG Wringinanom, PG Pandjie, PG Assembagoes, PG Pradjekan, PG Glenmore.