Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pelindo Bakal Perbesar Kapasitas BNCT Hingga 1,4 Juta TEUs

Saat ini kapasitas BNCT sebesar 700 ribu TEUs. Dan kedepannya akan diperbesar hingga 1,4 juta TEUs dalam kurun waktu 8 tahun

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pelindo Bakal Perbesar Kapasitas BNCT Hingga 1,4 Juta TEUs
TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi
Ilustrasi suasana di Pelabuhan Belawan Medan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo bersama konsorsium Indonesia Investment Authority-DP Worlds (INA-DP World) melakukan kerja sama terkait investasi dan pengoperasian Belawan New Container Terminal (BNCT) di Sumatera Utara.

Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan, saat ini kapasitas BNCT sebesar 700 ribu TEUs. Dan kedepannya akan diperbesar hingga 1,4 juta TEUs dalam kurun waktu 8 hingga 9 tahun.

"Jadi kerja sama antara Pelindo INA dan DP World, adalah untuk operasikan kontener terminal di belawan," ujar Arif di Kantor Kementerian BUMN Jakarta, Jumat (23/6/2023).

Baca juga: 4 UPT Ditjen Hubla Tandatangani Adendum Perjanjian KSP-BMN dengan PT. PELINDO

"Kapasitasnya saat ini akan dikembangkan sampai dengan 1,4 juta. Yang penting hal ini mampu menggerakkan dan menciptakan kegiatan ekonomi di sekitarnya Pelabuhan Belawan," sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, kerjasama ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Yakni melalui pembangunan infrastruktur, salah satunya infrastruktur kepelabuhanan.

BERITA REKOMENDASI

"Seperti disampaikan Bapak Presiden, bahwa percepatan pembangunan ekosistem logistik yang terinterkoneksi, baik itu airport, pelabuhan, Kereta, jalan tol menjadi kunci untuk percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan pembukaan lapangan pekerjaan," ungkapnya.

Erick pun mencontohkan sejumlah negara-negara maju yang suksesnya diawali dengan pembangunan infrastruktur yang masif.

Seperti Korea Selatan, pada sekitar tahun 1950 Pemerintah Negeri Ginseng juga jor-joran dalam membangun infrastruktur.

Baca juga: Peran Eks Dirut Dapen Pelindo dalam Korupsi Dana Pensiun: Markup Nilai Investasi

Bahkan 50 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) digunakan untuk membangun simpul logistiknya.

Tak hanya Korea Selatan, Erick juga memberikan contoh lain seperti China hingga Uni Emirat Arab.


"UAE juga sama dia sukses karena pembangunan infrastruktur. Di pelabuhan, bandara, dan menjadi center daripada logistik dunia sekarang. Di mana interkoneksi dari Asia, Timur Tengah, ke Afrika dan Eropa," papar Erick.

"Karena percepatan dari pembangunan ekosistem logistik, ini akan jadi kunci ekonomi dan pembukaan lapangan pekerjaan untuk cita-cita kita menjadi negara besar," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas