KAI Commuter Akan Retrofit Rangkaian KRL Tua untuk Lima Tahun ke Depan
KAI Commuter akan melakukan strategi retrofit rangkaian KRL lama untuk memenuhi kebutuhan sarana KRL selama lima tahun ke depan.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KAI Commuter akan melakukan strategi retrofit rangkaian KRL lama untuk memenuhi kebutuhan sarana KRL selama lima tahun ke depan. Selain retrofit, pengadaan sarana KRL baru juga akan dilakukan untuk replacement dan penambahan kapasitas.
Hal tersebut dilakukan menyusul keputusan pemerintah menolak impor 12 trainset (rangkaian) kereta rel listrik (KRL) bekas yang semulanya direncanakan untuk memenuhi kebutuhan pengadaan sarana kereta.
Sebagai gantinya, pemerintah akan mengimpor KRL baru sebanyak tiga rangkaian.
Keputusan tersebut diambil dalam rapat koordinasi pada Rabu (21/6/2023) yang dipimpin langsung Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan dihadiri pejabat Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, BPKP, DJKA, PT KAI, PT INKA.
Sebagaimana diketahui, KAI Commuter telah berkontrak dengan PT INKA untuk pengadaan 16 rangkaian sarana KRL baru dalam rangka penambahan kapasitas.
Rencananya, 16 rangkaian KRL tersebut akan dikirimkan secara bertahap pada tahun 2025-2026.
Sementara untuk replacement dengan adanya rencana konservasi dilakukan dengan mendatangkan sarana KRL baru di tahun 2024 sebanyak tiga rangkaian.
Kemudian, retrofit 19 sarana KRL yang dimulai tahun ini dan mendatangkan delapan sarana KRL baru pada tahun 2027.
Baca juga: Tolak Impor KRL Bekas, Luhut Akan Beli 3 Trainset Baru
Dengan demikian, VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, total 24 rangkaian baru akan didatangkan dari PT INKA sampai 2027.
"Ini adalah bentuk dukungan KAI Commuter untuk produksi KRL dalam negeri, yang pastinya akan tumbuh terus”, kata Anne dalam keterangannya, dikutip Minggu (25/6/2023).
Dalam proses seluruh pengadaan sarana KRL tersebut, selain pendanaan dari PT KAI dan KAI Commuter, juga ada opsi dukungan Pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).
Baca juga: Luhut Tolak Impor KRL Bekas, KAI Pasrah
"Tentunya ini sangat penting untuk peningkatan pelayanan kepada pengguna kedepannya dan dukungan terhadap produksi sarana KRL dalam negeri," ujar Anne.
Ia mengatakan, pihaknya akan terus mengkaji dan berkoordinasi dengan stakeholder, termasuk dampak terhadap PSO yang sedang diitung dan dikaji.
Anne memastikan seluruh proses pengadaan tersebut tidak menganggu operasional dan pelayanan Commuter Line Jabodetabek.
"KAI Commuter bersama PT KAI (Persero) sebagai Induk Perusahaan secara rutin terus berkoordinasi dengan PT INKA mengenai proses pengadaan sarana melalui skema retrofit ataupun skema pengadaan sarana baru produksi PT INKA untuk memastikan seluruh proses pengadaan tersebut tidak menganggu operasional dan pelayanan Commuter Line Jabodetabek," kata Anne.
Ia juga menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh stakeholders atas dukungannya dalam proses pengadaan sarana kereta baru ini, khususnya untuk memenuhi kebutuhan operasional lima tahun kedepan.
"Kebutuhan ini juga sebagai penambahan kapasitas angkut pengguna dan sebagai replacement kereta yang dikonservasi," ujar Anne.