Analis: Pendapatan Negara Tumbuh 13 Persen Bisa Redam Guncangan Eksternal
Realisasi belanja negara hingga Mei 2023 mencapai Rp1.005 triliun atau 32,8 persen dari target belanja APBN.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - APBN 2023 mengalami surplus sebesar Rp204,3 triliun pada Mei 2023, memberikan kontribusi 0,97 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, surplus tersebut memberikan indikasi kontribusi pendapatan yang diterima negara.
"Pendapat hingga bulan Mei sudah terealisasi sebesar Rp1.209,3 triliun atau tumbuh 13 persen year on year (yoy) dan telah mencapai 49,1 persen dari target APBN 2023," ujar Nico melalui risetnya, Selasa (27/6/2023).
Sementara, realisasi belanja negara hingga Mei 2023 mencapai Rp1.005 triliun atau 32,8 persen dari target belanja APBN.
"Realisasi belanja negara ini juga tumbuh 7,1 persen dari periode sama tahun lalu. Pencapaian ini tentunya sebuah pencapaian yang luar biasa di saat pemerintah berupaya dalam mendorong proses pemulihan ekonomi yang berkelanjutan, terdapat berbagai tantangan yang muncul terutama dari sisi eksternal," katanya.
Nico menambahkan, kondisi ekonomi global saat ini menghadapi tekanan baru yang kompleks akibat konflik antara Rusia dan Ukraina yang terus mengalami eskalasi.
Hal ini pun berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi dunia yang mengalami perlambatan yang diproyeksikan oleh beberapa lembaga dunia.
Baca juga: Pulang dari Paris Summit 2023, Menkeu Ingatkan Ketidakpastian Global Masih Berlanjut
'Dengan penerimaan hingga bulan Mei tahun ini tumbuh signifikan, tentunya ini memberikan penguatan pada postur APBN, dan juga akan mampu menjadi shock absorber atau meredam guncangan yang dipengaruhi tekanan eksternal," pungkasnya.