Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Selain Buka Lapangan Kerja, Industri Daur Ulang Juga Beri Nilai Tambah Sampah Plastik Low-Value

Kehadiran industri daur ulang sampah selama ini memiliki peran penting dalam mengatasi persoalan sampah plastik, khususnya plastik low-value

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Selain Buka Lapangan Kerja, Industri Daur Ulang Juga Beri Nilai Tambah Sampah Plastik Low-Value
Pixabay/Clker-Free-Vector-Images
Ilustrasi daur ulang sampah. 

Saat ini sampah kresek yang menyelamatkan nasib pemulung meski harga jualnya rendah, kebutuhan bahan baku sampah kresek sangat tinggi," ungkapnya.

Diskusi media bertajuk “Kontribusi Industri Daur Ulang terhadap Plastik Low-Value di Indonesia
Diskusi media bertajuk “Kontribusi Industri Daur Ulang terhadap Plastik Low-Value di Indonesia" yang diselenggarakan IPR bersama Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) di Jakarta, Senin, 26 Juni 2023. (Choirul Arifin/Tribunnews.com)

Dia menambahkan, pekerjaaan sebagai pemulung seharusnya diakui sebagai profesi bukan pekerjaan yang harus dihindari. "Karena itu pemulung juga berhak atas jaminan perlindungan jaminan sosial dan jaminan kecelakaan kerja," tegasnya.

Circular Economy Sr. Specialist Chandra Asri, Nicko Setyabudi mengatakan, industri daur ulang bisa terus diperkuat melalui strategi kolaborasi, seperti yang dilakukan Chandra Asri yang berkolaborasi menciptakan fasilitas pengelolaan sampah yang terintegrasi bersama dengan masyarakat.

Baca juga: Fashion Tanah Air Kini Fokus Isu Lingkungan, Karya yang Diciptakan pun dari Material Daur Ulang

Dia menyebutkan saat ini perusahaannya membina fasilitas industri daur ulang di Kota Cilegon untuk menjalankan program berkelanjutan berbasis ekonomi sirkuler, yaitu Industri Pengelolaan Sampah Terpadu-Atasi Sampah, Kelola Mandiri (IPST ASARI).

Sampai akhir tahun 2022, fasilitas IPST ASARI telah mengelola 21.024 kg sampah plastik dan menghasilkan 8.204 liter bahan bakar minyak (PLUSRI).

Sementara di Desa Anyar, Chandra Asri juga membina program SAGARA yang mengedukasi nelayan, masyarakat wilayah pesisir, dan lingkungan sekitarnya mengenai pentingnya pemilahan sampah dari sumber guna mencegah sampah bocor ke laut.

Nicko menambahkan, melalui SAGARA, sampah plastik bernilai ekonomi tinggi serta kertas, logam/besi, dan beling dikumpulkan dan dikonversi menjadi tabungan senilai rupiah.

BERITA REKOMENDASI

Sedangkan sampah plastik bernilai ekonomi rendah, seperti sampah kantong keresek, disalurkan dan diolah oleh IPST ASARI menjadi bahan bakar minyak, untuk kemudian didistribusikan kembali untuk keperluan masyarakat dan UMKM di Desa Anyar.

"Kami menjalankan bisnis mengacu pada 3 pilar yakni pro planet, pro people dan pro profit. Setiap tahun kami melaporkan progres kami dalam penerapan ESG pada Sutainable Report. Secara internal kami mendevelop SDM kami dan menjalankan bisnis secara lebih bertanggung jawab," ungkapnya.

Dia menyebutkan, daur ulang sampah plastik ang diolah menjadi bahan aspal jalan aplikasi bentangannya sudah mencapai 78 km yang berasal dari 86 juta lembar kantong tas kresek dan ditargetkan akan bisa menembus 100 km jalan.

Sementara pemanfaatan produk BBM pirolisis mencakup Minyak Tanah Plas, Bensin Plas dan Solar Plas.
Bensin Plas digunakan oleh nelayan di sekitar pabrik Chandra Asri dan untuk bahan bakar mesin pemotong rumput. Sementara, produk Solar Plas antara lain dipakai untuk BBM campuran di kendaraan operasional Chandra Asri dan untuk mendukung UMKM di Kota Cilegon.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas