Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pakistan Capai Kesepakatan dengan IMF untuk Program Bailout Senilai 3 Miliar Dolar AS

Beberapa warga kelas menengah terpaksa ikut menerima bantuan karena barang-barang penting menjadi tidak terjangkau.

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Pakistan Capai Kesepakatan dengan IMF untuk Program Bailout Senilai 3 Miliar Dolar AS
Chatham House
Ilustrasi logo IMF. Pemerintah Pakistan dikabarkan telah mencapai kesepakatan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk program bailout senilai 3 miliar dolar AS. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, KARACHI – Pemerintah Pakistan dikabarkan telah mencapai kesepakatan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk program bailout senilai 3 miliar dolar AS.

Kesepakatan itu nantinya akan memungkinkan Pakistan mendapat akses pembiayaan tambahan dari kreditur dan mengurangi risiko gagal bayar.

Adapun upaya untuk mengamankan pinjaman semakin diperumit oleh gejolak politik yang melanda negara itu awal tahun ini pasca mantan Perdana Menteri Imran Khan ditangkap atas tuduhan korupsi, yang memicu protes mematikan.

Baca juga: Tragedi Kapal Tenggelam di Yunani Ungkap Masalah Migrasi Pakistan

Khan secara dramatis digulingkan dari kekuasaan dalam mosi tidak percaya tahun lalu, setelah banyak tuduhan pemerintahan yang buruk, termasuk salah urus ekonomi.

Kemiskinan yang menghancurkan juga telah mendorong banyak orang untuk meninggalkan negara itu. Kelaparan yang meluas dan kenaikan harga telah menyebabkan stres, kecemasan, dan keputusasaan.

Tak hanya itu, beberapa warga kelas menengah terpaksa ikut menerima bantuan karena barang-barang penting menjadi tidak terjangkau.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, pihak berwenang Pakistan telah mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan perekonomian, termasuk menaikkan pajak dan memotong pengeluaran.

Pakistan sendiri tergolong memiliki hubungan yang sulit dengan IMF, di mana program bailout yang dimulai pada 2019 sempat terhenti beberapa kali karena negara itu gagal memenuhi beberapa persyaratan.

Para ahli telah memperingatkan bahwa tanpa dana dari kesepakatan itu, Pakistan berisiko gagal bayar karena cadangan devisanya yang menyusut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas