Inflasi Konsumen Korea Selatan Capai Rekor Terendah dalam 21 Bulan
Inflasi konsumen Korea Selatan melambat lebih dari yang diharapkan dan mencapai level terendah dalam kurun waktu 21 bulan
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Inflasi konsumen Korea Selatan melambat lebih dari yang diharapkan dan mencapai level terendah dalam kurun waktu 21 bulan, didorong oleh penurunan harga minyak dan produk pertanian.
Dikutip dari Reuters, indeks harga konsumen (CPI) naik 2,7 persen pada Juni dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan kenaikan 3,3 persen pada Mei dan perkiraan median 2,85 persen dalam survei ekonom Reuters.
Data tersebut menunjukkan adanya pelemahan untuk bulan kelima secara berturut-turut dan menandai kenaikan tahunan terlemah sejak September 2021, menurut Badan Statistik Korea Selatan.
Baca juga: BPS: Inflasi Juni Sentuh 3,52 Persen, Tarif Transportasi Jadi Pemicu Utama
Sementara itu, inflasi inti yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, melambat menjadi 3,5 persen dari 3,9 persen sebulan sebelumnya, menandai kenaikan tahunan paling lambat sejak Mei 2022.
Harga produk minyak juga mengalami penurunan sebesar 4,0 persen selama sebulan dan produk pertanian turun 0,9 persen, tetapi harga utilitas publik justru naik 2,2 persen.
Kemudian harga jasa naik 3,3 persen dari tahun sebelumnya, lebih lemah dari 3,7 persen pada Mei dan paling lambat dalam 14 bulan.
Terlepas dari itu, bank sentral Korea Selatan (BoK) telah memutuskan untuk tetap mempertahankan kebijakan moneter sejak kenaikan suku bunga terakhirnya pada Januari dan kampanye pengetatannya diperkirakan akan segera berakhir.