ORI023 Jadi Alternatif Passive Income Investor, Imbal Hasil Dibayarkan Tiap Bulan
ORI023 hadir dalam dua tipe produk, yakni ORI023-T3 dengan tenor tiga tahun dan ORI023-T6 dengan tenor enam tahun.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah baru saja menerbitkan Obligasi Negara Ritel seri ORI023 dengan masa penawaran 30 Juni-20 Juli 2023. ORI023 hadir dalam dua tipe produk, yakni ORI023-T3 dengan tenor tiga tahun dan ORI023-T6 dengan tenor enam tahun.
ORI023-T3 ditawarkan dengan dengan imbal hasil (kupon) 5,90 persen per tahun serta jatuh tempo tiga tahun. Pembelian minimal untuk ORI023-T3 adalah Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta dengan maksimum Rp5 miliar.
Sementara itu, ORI023-T6 ditawarkan dengan dengan imbal hasil (kupon) 6,10% per tahun serta jatuh tempo enam tahun. Pembelian minimal untuk ORI023-T6 adalah Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta dengan maksimum Rp10 miliar.
Kedua produk ORI023 juga dapat diperjualbelikan di pasar sekunder pada 15 September 2023. Antusiasme masyarakat akan produk ORI023 terbilang besar. Pada hari pertama masa penawaran, ORI023 telah terjual Rp983,96 miliar secara nasional.
Menurut Angie Anandita Tjhatra, Head of Digital Marketing Bibit.id, kebanyakan investor melirik ORI023 sebagai alternatif passive income yang rendah risiko karena 100% dijamin oleh negara serta memiliki imbal hasil stabil hingga jatuh tempo.
Dengan demikian, terlepas dari kondisi perekonomian yang naik-turun, ORI023 dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk mengembangkan dana menganggur (idle fund) mereka, agar mendapat imbal hasil yang stabil hingga jatuh tempo.
Selain itu, imbal hasil ORI023 juga lebih tinggi dari deposito Bank BUMN dan tingkat inflasi, sehingga menjadi pilihan yang pas untuk mengembangkan dana agar tidak tergerus inflasi.
“Para investor ORI023 akan menerima pembayaran imbal hasil (kupon) setiap bulan. Tentunya ini sangat cocok untuk mereka yang ingin menerima passive income tambahan setiap bulan hingga tiga sampai enam tahun ke depan," katanya.
Baca juga: Pemerintah Terbitkan ORI Baru, Inves di Instrumen Ini Dijanjikan Cuan 4,95 Persen Per Tahun
Di sisi lain, pajak yang dikenakan pada imbal hasil ORI023 hanya 10%, sedangkan deposito dipotong pajak 20%. Ini menjadi daya tarik tambahannya.
Angie menambahkan, berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh tim riset Bibit, terdapat setidaknya tiga alasan mengapa masyarakat Indonesia memilih berinvestasi Surat Berharga Negara (SBN) di Bibit.
Pertama, sebagai Mitra Distribusi (midis) penjualan SBN yang secara resmi ditunjuk oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia di awal tahun 2022, Bibit telah menjadi midis kategori Fintech terdepan yang dipercaya oleh para investor serta bersanding dengan bank-bank besar.
Baca juga: Menkeu Sebut Rp737 Triliun Dana Asing Kabur dari Obligasi Negara Berkembang, Termasuk di Indonesia
"Bibit juga menyediakan promo yang menarik untuk pembelian ORI023. Dengan berinvestasi ORI023 di Bibit pada periode 30 Juni-20 Juli 2023, investor juga berkesempatan mendapat cashback hingga Rp30 juta," katanya.