Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

RI Jadi Negara Berpendapatan Menengah Atas, Menkeu: Seharusnya Punya Dampak Positif ke Investasi

Status negara berpendapatan menengah atas membuat Indonesia menjadi destinasi investasi bagi para investor asing.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
zoom-in RI Jadi Negara Berpendapatan Menengah Atas, Menkeu: Seharusnya Punya Dampak Positif ke Investasi
Kompas.com/Kristianto Purnomo
Menteri Keuangan Sri Mulyani 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan status negara berpendapatan menengah atas (upper middle income countries) membuat Indonesia menjadi destinasi investasi bagi para investor asing. Status tersebut mengacu pada klasifikasi terbaru Bank Dunia dari Gross National Income (GNI) atau Pendapatan Nasional Bruto (PNB) per kapita pada Juli 2023.

"Saya kemarin bertemu dengan banyak investor, mereka punya appetite (keinginan) dan berharap Indonesia jadi negara yang kinerja ekonominya bagus juga APBN-nya bagus. Mereka menghargai value surat berharga negara kita," kata Sri Mulyani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/7/2023).

Menurutnya, Foreign Direct Investement (FDI) atau Penanaman Modal Asing yang bagus, stabil dan kinerjanya terjaga maka dampaknya positif kepada seluruh masyarakat Indonesia.

"Harusnya progres yang baik ini punya dampak positif terhadap investasi, terhadap pembiayaan dan terhadap keseluruhan masyarakat Indonesia," imbuh Sri Mulyani.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan bersyukur pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dalam angka yang relatif tinggi. Hal itu dia sampaikan saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna terkait Pelaksanaan APBN Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (3/7/2023).

"Kita patut bersyukur pertumbuhan ekonomi bertahan relatif tinggi di atas 5 persen dan selama 6 kuartal berturut ekonomi kita tumbuh di atas 5 persen," kata Jokowi.

BERITA REKOMENDASI

Jokowi juga bersyukur Bank Dunia kembali memasukkan Indonesia ke dalam grup Upper Middle Income Countries di tahun 2023 setelah sebelumnya Indonesia turun ke grup Lower Income Countries pada tahun 2020.

"Ini proses pemulihan yang cepat setelah kita turun ke growth lower income countries di tahun 2020 karena pandemi," tuturnya.

Baca juga: Indonesia Kembali Masuk Daftar Negara Berpendapatan Menengah Atas, GNI Per Kapita Naik 9,8 Persen

Namun, Jokowi tetap meminta para menteri dan kepala lembaga untuk tetap waspada. "Situasi yang kita hadapi di paruh kedua 2023 ini tidak mudah dan kita harus mewaspadai beberapa hal, lingkungan global yang masih tidak stabil pertama," ujar Presiden.

Baca juga: Bappenas: Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tidak Cukup Bawa RI Keluar dari Negara Berpendapatan Menengah

"Kemudian ketegangan geopolitik yang masih berlangsung, ini berimbas pada pertumbuhan ekonomi dan aktivitas perdagangan yang melemah kelihatan ekspor kita menurun. Kemudian berbagai lembaga internasional memprediksi perlambatan ekonomi global," tandas Jokowi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas