Jalani Fit Proper Test DK OJK, Hasan Fawzi Berharap Aset Kripto Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi
Bila dinyatakan lolos, Hasan Fawzi akan mengisi posisi pengawas inovasi teknologi sektor keuangan, aset keuangan digital, dan aset kripto
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi menjalani fit and proper test calon Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2023-2028.
Bila dinyatakan lolos oleh Komisi XI DPR RI, Hasan akan mengisi posisi pengawas inovasi teknologi sektor keuangan, aset keuangan digital, dan aset kripto.
Dia menyatakan akan berupaya membuat investasi aset kripto bersifat inklusif atau menyentuh seluruh lapisan masyrakat.
Baca juga: Fit and Proper Test OJK, Adi Budiarso Janji Perkuat Ekosistem Lembaga Pembiayaan Sektor UMKM
"Karenanya menjadi penting untuk melakukan penguatan daya saing inovasi teknologi sektor keuangan aset keuangan digital termasuk aset kripto, yang kita harapkan bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi nasional saat ini dan juga di masa depan,” kata Hasan kepada pimpinan Komisi XI DPR di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (10/7/2023).
Hasan memaparkan telah menyusun sejumlah strategi untuk mencapai tujuan tersebut di antaranya menjamin perlindungan konsumen.
Pihaknya bakal berkoordinasi secara intens dengan Komisi Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) agar produk-produk yang beredar di pasar dapat dipertanggungjawabkan.
Menurut dia, industri yang akan merupakan sektor yang masih berumur sangat muda di Indonesia ini pun memiliki risiko.
"OJK harus menjadi center of Innovation dengan membangun kapasitas yang merangkum seluruh ekosistem pelaku yang ada di luar," katanya.
Diketahui, Hasan kekinian menjabat sebagai Komisaris Independen PT Merdeka Baterry Materials Tbk. (MBMA).
Pria kelahiran Purwakarta 27 April 1970 meraih gelar Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1993z
Dia kemudian memeroleh gelar Master of Business Administration (MBA) dari Universitas LÍAE de Grenoble, Universite Pierre Mendes, France, dan gelar Magister Manajemen (MM) dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 2008.
Baca juga: Presiden Jokowi Kirim Empat Nama Calon Dewan Komisioner OJK ke DPR, Siapa Saja?
Hasan memulai karier di PT Kliring Depositori Efek Indonesia dengan posisi terakhir sebagai Kepala Departemen Pengembangan Sistem (1993-1997), kemudian bergabung dengan KPEI dengan posisi terakhir sebagai Kepala Divisi Teknologi Informasi (1997-2008).
Lalu menjabat Direktur PHEI (20082012) dan Direktur Utama KPEI selama dua periode (2012-2015 dan 2015-2018).