2,3 Juta Wisman Kunjungi Bali Selama Januari-Juni 2023, Turis Australia Mendominasi
2,3 Juta Wisman Kunjungi Bali dari Januari hingga Juni 2023, Didominasi Turis Australia
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada semester 1 2023 atau Januari hingga Juni 2023 tercatat sebanyak 2,390,585 orang.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun dalam acara Weekly Brief with Sandi Uno di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Selasa (11/7/2023).
Australia menjadi negara dengan penyumbang wisman terbanyak pada semester 1 2023, lalu diikuti oleh India di posisi dua dan Amerika Serikat di posisi tiga.
"Nomor empat Inggris Raya, nomor lima Singapura, dan nomor enam China. China tadinya nomor sembilan," kata Tjok.
Menurut Tjok, meningkatnya jumlah wisman asal China karena bertambahnya penerbangan langsung dari Negeri Tirai Bambu tersebut.
"Ini berkat perjuangan mas menteri (Menparekraf Sandiaga Uno), maskapai penerbangan dari China sudah bertambah," ujarnya.
Tjok mengatakan, Dinas Pariwisata Provinsi Bali berharap agar jumlah kunjungan wisman China bisa kembali ke nomor urut kedua seperti pada 2019 lalu dengan kunjungan wisman sebanyak 1,2 juta orang.
"Bahkan bisa nomor satu seperti tahun 2018, yaitu 1,1 juta orang. Sekarang posisinya sampai dengan bulan Juni 2023 itu 105,037 orang," kata Tjok.
Kemudian, di posisi tujuh pada jumlah wisman terbanyak mengunjungi Bali di semester 1 2023 adalah Malaysia. "Nomor delapan Korea Selatan, nomor sembilan Jerman, dan nomor sepuluh Rusia," ujar Tjok.
Seiring dengan meningkatnya jumlah Wisman ke Bali, ia mengatakan banyak menimbulkan persoalan yang kerap muncul di media sosial.
Baca juga: Malaysia Jadi Negara Penyumbang Terbesar Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke RI pada Mei 2023
Maka dari itu, Tjok berujar bahwa Tim Satgas Pariwisata Bali yang dibentuk Maret 2023 lalu telah melakukan pertemuan secara rutin untuk menindaklanjuti berbagai hal yang menimbulkan keramaian.
Pertemuan ini guna menghasikan narasi tunggal yang dikeluarkan bersama sehingga tidak ada perbedaan penjelasan antara Dinas Pariwisata Bali dan Kemenparekraf.
Baca juga: Kunjungan Wisatawan Mancanegara Naik 9,21 Persen di Mei 2023, Mencapai 945.59 Ribu
"Kami ingin bagaimana wisatawan datang itu betul-betul mengetahui apa yang harus dilakukan, apa yang dilarang. Sehingga kami menginginkan pariwisata yang datang itu adalah pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan, dan bermartabat," kata Tjok.