Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Moeldoko Bantah Food Estate Proyek Gagal, Tunggu 7 Kali Panen untuk Buktikan

Moeldoko bilang, untuk mengetahui food estate sebagai proyek yang berhasil atau gagal dibutuhkan musim panen hingga 7 kali.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Moeldoko Bantah Food Estate Proyek Gagal, Tunggu 7 Kali Panen untuk Buktikan
Istimewa
Pengembangan Food Estate di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, seluas 10.000 ha. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko membantah proyek Food Estate yang dijalankan Istana, disebut sebagai proyek gagal karena munculnya berbagai kritik negatif terhadap proyek tersebut yang dianggap mubazir.

Moeldoko mengatakan, food estate tak bisa dikatakan sebagai proyek gagal apabila dilihat dalam waktu singkat. Sebab, untuk mengetahui food estate sebagai proyek yang berhasil atau gagal dibutuhkan musim panen hingga 7 kali.

"Persoalan gagal tidak bisa langsung di-judgement dalam tempo yang dekat. Butuh waktu untuk membuktikan bahwa pada akhirnya akan menghasilkan sesuatu," kata Moeldoko di sela-sela acara Kompas Talks: Ketahanan Pangan Melalui Elektrifikasi Agrikultur di Jakarta, Rabu (12/7/2023).

"Ya biasanya minimum itu kalau dalam musim panen itu bisa 6-7 kali musim panen," lanjutnya.

Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) itu mencontohkan proyek penanaman jagung di kawasan food estate di Desa Wambes, Kecamatan Mannem, Kabupaten Keerom, Papua.

Food estate tersebut, kata Moeldoko, tidak bisa secara instan memberikan hasil maksimal kepada masyarakat. "Tanah itu awalnya dari tanaman sawit berubah jadi jagung. Tidak serta merta berfungsi sama. Mesti ada treatment. Makanya hasilnya baru sekian ton," kata Moeldoko.

Baca juga: AHY Kritisi Program Food Estate Pemerintah Jokowi: Grasa-grusu

BERITA REKOMENDASI

Selain dari sisi budidaya, Moeldoko mengatakan, mengelola food estate juga diperlukan pengelolaan keluar masuk airnya. "Habis diperbaiki, datang air lagi. Air menggenang, maka asam lagi. Treatment lagi. Jadi perlu berbagai upaya," ujar Moeldoko.

Baca juga: Food Estate Disebut Tak Terurus, Petani: PH Tanah Masih Asam Tapi Ada yang Bagus

Maka dari itu, ia kembali menekankan, proyek food estate tidak bisa dikatakan gagal apabila melihatnya hanya dalam tempo pendek.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas